BACAKORAN.CO - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Barat harus memperhatikan doktrin nuklir Rusia yang diperbarui.
Hal tersebut mencerminkan hak dan kemampuan Moskow untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman musuh.
Moskow mengungkap usulan perubahan pada pencegah strategisnya pada bulan September, sementara Ukraina masih menuntut izin menggunakan senjata Barat untuk serangan jarak jauh ke wilayah Rusia.
Doktrin baru tersebut secara resmi diadopsi Rusia pada hari Selasa (19/11/2024), beberapa jam setelah rudal Ukraina yang dipasok Amerika Serikat (AS) digunakan untuk menargetkan Wilayah Bryansk.
BACA JUGA:Joe Biden Absen Foto Bareng Pemimpin G20, Masalah Logistik atau Aksi Boikot Kehadiran Rusia?
BACA JUGA:Biden Beri Lampu Hijau! Ukraina Siap Ledakkan Target di Rusia dengan Rudal Jarak Jauh AS
“Saya pikir pernyataan Rusia ini, terutama, merupakan tindakan yang diambil sebagai tanggapan atas sikap yang diambil terhadapnya, terkait penggunaan senjata konvensional,” ungkap Erdogan.
“Saya pikir masalah ini harus dipertimbangkan oleh pejabat NATO. Rusia memiliki hak dan kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri dan mengambil tindakan untuk pertahanannya. Dan Rusia terpaksa mengambil tindakan ini,” Jelasnya.
Gedung Putih tidak mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut, tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pada hari Selasa bahwa laporan itu benar.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan Barat bahwa penggunaan rudal jarak jauh oleh Kiev akan mengubah karakter konflik Rusia-Ukraina dan menjadikan NATO sebagai peserta langsung dalam permusuhan tersebut.
BACA JUGA:AS dan Korsel Kompak Desak Pasukan Korut Angkat Kaki dari Rusia, Begini Ungkap Menteri Pertahanan
BACA JUGA:Korea Utara Kirimkan Tentaranya ke Rusia Demi Bantu Peperangan Melawan Ukraina, Begini Penjelasan Putin
AS dan sekutunya telah menyalurkan bantuan senilai hampir USD200 miliar ke Ukraina sejak 2022, sambil bersikeras hal ini tidak menjadikan mereka sebagai pihak dalam konflik tersebut.
Meskipun merupakan negara anggota NATO, Turki belum menerapkan sanksi terhadap Rusia dan telah mempertahankan hubungan dengan Moskow dan Kiev.
Erdogan Peringatkan Barat Atas Doktrin Nuklir Rusia Sebagai Bentuk Pertahanan Diri
Desta
Desta
bacakoran.co - presiden memperingatkan barat harus memperhatikan yang diperbarui.
hal tersebut mencerminkan hak dan kemampuan untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman musuh.
moskow mengungkap usulan perubahan pada pencegah strategisnya pada bulan september, sementara ukraina masih menuntut izin menggunakan senjata barat untuk serangan jarak jauh ke wilayah rusia.
doktrin baru tersebut secara resmi diadopsi rusia pada hari selasa (19/11/2024), beberapa jam setelah rudal ukraina yang dipasok amerika serikat () digunakan untuk menargetkan wilayah bryansk.
“saya pikir pernyataan rusia ini, terutama, merupakan tindakan yang diambil sebagai tanggapan atas sikap yang diambil terhadapnya, terkait penggunaan senjata konvensional,” ungkap erdogan.
“saya pikir masalah ini harus dipertimbangkan oleh pejabat nato. rusia memiliki hak dan kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri dan mengambil tindakan untuk pertahanannya. dan rusia terpaksa mengambil tindakan ini,” jelasnya.
gedung putih tidak mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut, tetapi presiden ukraina volodymyr zelensky mengklaim pada hari selasa bahwa laporan itu benar.
presiden rusia vladimir putin telah memperingatkan barat bahwa penggunaan rudal jarak jauh oleh kiev akan mengubah karakter konflik rusia-ukraina dan menjadikan nato sebagai peserta langsung dalam permusuhan tersebut.
as dan sekutunya telah menyalurkan bantuan senilai hampir usd200 miliar ke ukraina sejak 2022, sambil bersikeras hal ini tidak menjadikan mereka sebagai pihak dalam konflik tersebut.
meskipun merupakan negara anggota , turki belum menerapkan sanksi terhadap rusia dan telah mempertahankan hubungan dengan moskow dan kiev.
baik rusia maupun ukraina adalah tetangga turki, ujar erdogan kepada wartawan di brasil, seraya mencatat ankara harus melindungi hubungan bilateralnya dengan keduanya.
ketiga negara itu berbatasan dengan laut hitam. “saya berharap kita akan mencapai gencatan senjata definitif antara ukraina dan rusia sesegera mungkin dan mengamankan perdamaian yang telah lama ditunggu-tunggu oleh planet ini,” papar dia.
turki menjadi tuan rumah negosiasi awal antara rusia dan ukraina pada maret 2022.
proses yang menjanjikan itu gagal setelah barat mengisyaratkan dukungan tanpa syarat untuk kiev dan keengganan untuk berdamai dengan moskow.