BACAKORAN.CO - Israel berada dalam ketakutan besar setelah dituduh sebagai dalang di balik ledakan ribuan alat komunikasi pager milik Hizbullah pada Selasa, 17 September 2024.
Tuduhan ini membuat Israel mengambil langkah-langkah drastis dengan menutup pelabuhan dan bandara serta menangguhkan seluruh penerbangan sebagai bentuk kewaspadaan.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebutkan bahwa Kepala Staf IDF, Herzi Halevi, segera mengadakan pertemuan darurat dengan anggota staf umum IDF.
Pertemuan ini bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan balasan dari Hizbullah yang dikenal kuat di wilayah Lebanon.
BACA JUGA:Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan Pria Tanpa Busana di Palembang, Ternyata Sepupu Korban...
BACA JUGA: Hasan Nasbi Bela Kaesang Terkait Isu Gratifikasi Jet Pribadi Hingga Singgung Mahfud dan Media
Israel dilaporkan sedang dalam siaga tinggi di berbagai titik strategis.
Pelabuhan dan bandara ditutup untuk sementara waktu, dan keamanan ditingkatkan di seluruh wilayah.
Pihak berwenang bahkan mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman serangan balasan.
Hizbullah secara terang-terangan menuduh Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas ledakan 3.000 pager yang dianggap vital bagi komunikasi internal kelompok tersebut.
BACA JUGA:Gunung Merapi Kembali Erupsi, Semburan Awan Panas Setinggi 1100 Meter, Warga Dihimbau Waspada!
Tuduhan ini didukung oleh laporan dari surat kabar Israel Walla, yang mengonfirmasi bahwa serangan terhadap pager Hizbullah tersebut memang disetujui oleh pejabat tinggi Israel.
Termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Senior, serta Kepala Dewan Keamanan dan Badan Intelijen Israel.
Ketegangan ini semakin memperparah hubungan antara Hizbullah dan Israel yang memang sudah tegang sejak lama.