Siap Kepangkuan NKRI, Puluhan Mantan Anggota JI Sumsel Ucapkan Ikrar Setia

Jumat 20 Sep 2024 - 11:37 WIB
Reporter : Doni Bae
Editor : Doni Bae

BACAKORANG.CO -- Siap kembali kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan terlibat aktif mengisi kemerdekaan serta menjauhkan diri dari pemahaman dan kelompok tatharrus atau ekstrim.

Pernyataan di atas adalah salah satu dari tiga isi ikrar 'Deklarasi Palembang' yang diucapkan puluhan mantan anggota, simpatisan Jamaah Islamiah (JI)   dan narapidana (napi) terorisme Sumatera Selatan (Sumsel)

Ikrar atau sumpah untuk setia kepada NKRI diucapkan oleh sedikitnya 56 orang mantan anggota JI dan napi teroris yang hadir dalam acara ‘Sanjo Kawan-Kawan Guritan’ di ballroom salah satu hotel di kota Palembang, Kamis 19 September 2024.

Kegiatan itu digelar Badan Nasional Penanggulanggan Terorisme (BNPT) Republik  Indonesia (RI) bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror (AT) Polri.

BACA JUGA:Penggeledahan dan Pemeriksaan Keluarga Remaja, Pelaku Terduga Teroris di Kota Batu, Ditemukan Ini...

BACA JUGA:Miris! Remaja di Kota Batu Terduga Teroris, Menjalankan Rencana Peledakan 2 Rumah Ibadah...

Tampak hadir daalm acara itu Wakapolda Sumsel Brigjen M Zulkarnain SIk MSi dan Kabid Humas Kombes Sunarto.

Pengucapan ikrar dipimpin Ustadz Imtiham Asy Syaf’i, Ustadz Bambang Sukirno dan Ustad Tony Timur.

Berikut Teks Ikrar yang Diucapkan:

"Bissmillahirohmanirohiim

1. "Kami eks anggota dan simpatisan Aljamaah Al Islamiah wilayah Sumatera Selatan menyatakan mendukung (sami’na wa atho’na) terhadap pembubaran Aljamaah Al Islamiah oleh para Masyayikh kami di Bogor, tanggal 30 Juni 2024.

2. Siap kembali kepangkuan NKRI, dan terlibat aktif mengisi kemerdekaan serta menjauhkan diri dari pemahaman dan kelompok tatharrus atau ekstrim.

BACA JUGA:Wow, IRT di Bandung, Simpan 20 Senapan, 11 Pistol dan 9 Ribu Peluru, Apakah Terlibat Teroris?

BACA JUGA:Ngeri..40 Orang Tewas Dalam Mall di Moskow Setelah Ditembaki Secara Membabi Buta Oleh 4 Teroris

3. Siap mengikuti peraturan hukum yang berlaku di NKRI, serta berkomitmen dan konsisten untuk menjalankan hal hal yang merupakan konsekwensi logisnya.

Deklarasi tersebut menyusul pembubaran JI oleh sejumlah pentolannya di Jakarta, pada Minggu 30 Juni 2024 lalu.

Pembubaran itu  kemudian diikuti para anggota maupun simpatisan yang berada di daerah termasuk di Sumsel, yang  merupakan daerah ke 33 yang kembali setia ke NKRI.

Ustadz Imtihan Safi’i yang merupakan mantan Ketua Fatwa Jamaah Islamiah kepada awak media mengatakan, pihaknya mengevaluasi bahwa ada diantara langkah pemikiran dan beberapa pemahamannya yang berpotensi menimbulkan ekstrimisme dan radikalisme.

BACA JUGA:SPOILER ONE PIECE 1127: Istana Terbuat dari Lego, Luffy Cs Lawan Kucing Raksasa yang Berubah Jadi Singa

BACA JUGA:Demi Jersey Messi, Wasit Ini Tak Berikan Kartu Kuning kepada Megabintang Argentina

“Kami yang komitmen pada Ahlul Sunnah Waljamaah memandang esktrimisme dan radikalisme bukan bagian dari itu, makanya pada akhirnya kami menyatakan bubar,” tegas Ustadz Imtihan Saf’i.

Menurutnya di Sumse lebih banyak didominasi oleh simpatisan JI yang menerima pola pendekatan melalui dakwah.

“Meski sudah banyak yang mendeklarasikan diri setia kembali kepada NKRI, namun masih ada segelintir anggota JI yang belum mendeklarasikan diri kembali setia pada NKRI,” akunya.

Setelah resmi bubar, pihaknya berkomitmen berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat dan pemerintah, sehingga dapat diterima kembali oleh masyarakat.

BACA JUGA:Investor Tunggu Pengumuman dari China, Rupiah Melonjak ke Rp15.105 per USD, Terkuat di Asia!

BACA JUGA:Worth to Buy! 11 Parfum Indomaret untuk Cewek, Siap Bikin Teman Kepo Wangi Tahan Lama dan Nyebar Kemana-mana

Syaf’i menambahkan, saat ini sudah lebih dari 5000 mantan anggota atau simpatisan JI yang telah bersumpah kembali setia pada NKRI.

“Kalau sudah diterima, tentunya kami kembali beramal shalih namun dengan tidak menabrak aturan, setia kepada NKRI,” katannya.

Arnold, salah seorang mantan napi terorisme  asal Palembang dengan tegas menyatakan akan setia kepada NKRI.

“Komitmen kami ketika melakukan kesalahan kita evaluasi, dan memang itu hal yang salah. Maka itu adalah hal yang harus kami tinggalkan,”ujarnya.

Kategori :