Namun, setelah pengumuman, BTC melonjak 4,67 persen dan ditutup di harga US$63.034 keesokan harinya.
BACA JUGA:Pasar Kripto Gempar, Bitcoin Tembus Rp814 Juta, Begini Ramalannya di 2024!
Jika The Fed melanjutkan pemangkasan suku bunganya, kemungkinan besar dana investasi akan beralih dari aset-aset seperti obligasi jangka pendek dan tunai, menuju aset berisiko seperti Bitcoin.
Secara historis, kuartal keempat (Q4) menjadi periode penuh optimisme bagi Bitcoin.
Dalam 13 tahun terakhir, rata-rata *return* di kuartal ini mencapai 75,07%. Bahkan pada tahun 2023, Q4 memberikan keuntungan sebesar 56,6%.
Menurut Matthew Sigel, kepala riset aset digital di VanEck, Bitcoin memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan uang dan hubungan negatif dengan dolar AS.
BACA JUGA:Update Harga Bitcoin Hari Ini, Nilai Tukar Masih Diatas Rp 440 Juta
BACA JUGA:Update Harga Ethereum Hari Ini , Rp 28 Juta, Produk Kripto Dengan MarketCap Kedua Setelah Bitcoin
Sigel optimis dengan langkah yang diambil oleh The Fed, BTC kemungkinan akan menunjukkan kinerja yang kuat di Q4 2024.
Dilansir dari Coin Telegraph, analis kripto Titan of Crypto melalui postingan di platform X pada 21 September 2024, memprediksi harga Bitcoin dapat
mencapai US$85.000 atau sekitar Rp1,29 miliar pada akhir tahun.
"Bitcoin US$85.000 (Rp1,29 miliar)," ungkapnya.
BACA JUGA:Harga Bitcoin Hari Ini Rp 450 Juta, Mau Jadi Miliarder Dari Bitcoin, Gaskeun Kuy
BACA JUGA:Menambang Bitcoin, Siapkan Perangkat Ini, Hati Hati Tagihan Listrik Bisa Jebol
Ia pun menambahkan, jika bulan September ditutup dengan kenaikan, tren kenaikan harga Bitcoin kemungkinan akan terus berlanjut hingga akhir Q4.