BACAKORAN.CO - Nana Sudjana selaku pejabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng), mengklarifikasi mengenai video viral yang menunjukkan dia bersama Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo.
Dalam video itu terlihat ia dan Irjen Ribut Hari Wibowo menolak untuk berjabat tangan dengan calon gubernur Jateng Andika Perkasa pada acara deklarasi kampanye pemilu damai di kantor KPU Jateng.
Menurut Nana, saat itu ia telah bertemu dan berjabat tangan dengan Andika Perkasa di ruang transit sebelum acara dimulai.
“Video viral tersebut diambil saat saya menghadiri acara deklarasi kampanye pemilu damai di Kantor KPU Jateng, Selasa lalu,” kata Nana usai menghadiri seminar nasional di Hotel Patra Semarang, Selasa (26/9/2024), dikutip bacakoran.co dari laman iNews, Jumat (27/9).
BACA JUGA:Begini Tanggapan Cak Imin Tentang Pencabutan TAP MPR Soal Pemberhentian Gusdur Sebagai Presiden
Dalam video yang beredar itu, katanya tidak mencerminkan kejadian sebelumnya.
“Dalam video tersebut, terlihat saya dan Kapolda Jawa Tengah menolak berjabat tangan, padahal sebelumnya kami sudah berbincang dan berjabat tangan dengan Andika Perkasa di ruang transit,” katanya.
Bahkan, dirinya bingung saat melihat video viral itu.
“Saat itu, saya akan pamit pulang dan berjalan putar arah. Bahkan saat berpapasan dengan Andika Perkasa, saya sudah menunjukkan postur pamit serta menundukkan kepala,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa hubungan antara dirinya dengan Andika Perkasa dan calon gubernur lain berjalan dengan baik.
“Usai kejadian, kami berdua juga mengaku tidak mempermasalahkannya,” imbuhnya.