Hadir pula Kepala Desa Karangmukti, Sumardi, dan Kepala Desa Karangsatu, Sarim, yang membantu menenangkan warga.
BACA JUGA:Viral! Fakta-fakta Video Asusila Pelajar Demak, Berhubungan Tidak Sekali dan Disaksikan 9 Teman
BACA JUGA:Kronologi Tragis Kecelakaan Maut Keluarga Pallubasa Serigala, Mantan Walikota Makassar Jadi Saksi!
Setelah negosiasi yang berlangsung hingga larut malam, polisi akhirnya berhasil mengevakuasi kedua terduga pelaku ke Polres Metro Bekasi.
"Keduanya langsung dibawa ke Polres Metro Bekasi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dengan pengawalan ketat oleh Unit Reskrim dan Tim Samapta Presisi," tambah Sutrisno.
Mengantisipasi potensi kerusuhan, Wakil Direktur Intelkam Polda Metro Jaya, AKBP Ardiansyah, yang tiba di lokasi sekitar pukul 21.50 WIB, langsung memerintahkan agar keamanan di sekitar pesantren diperketat.
Hal ini dilakukan untuk mencegah aksi anarkis yang mungkin saja terjadi akibat amarah warga yang memuncak.
BACA JUGA:Viral! Video Asusila Pelajar Demak, Kasat Reskrim Polres: Sudah Sering Berhubungan
Sejak berdiri pada tahun 2020, Pondok Pesantren Al-Qonaah hanya memiliki dua pengajar.
Dengan terjadinya insiden ini, aktivitas di pesantren tersebut terhenti total.
Dugaan sementara menyebutkan bahwa ada lebih banyak korban, namun mereka belum berani melapor karena rasa takut dan malu.
Kasus ini tidak hanya mengguncang pesantren, tapi juga membuat masyarakat sekitar cemas dan marah.
BACA JUGA:Puan Maharani Respon Isu Bakal Gantikan Gibran Menjadi Wakil Presiden, Apa Penyebabnya?
Polres Metro Bekasi terus berkoordinasi dengan aparat desa untuk menjaga situasi agar tetap kondusif dan mencegah terjadinya aksi anarkis.