Sedangkan di Kantor Berita Prancis Agence France-Presse (AFP) dengan mengutip sumber Hizbullah, melaporkan bahwa gerakan tersebut kehilangan kontak dengan Nasrallah pada Jumat (29/9) malam.
BACA JUGA:Israel Sebut Berhasil Bunuh Komandan Front Selatan Hizbullah, Begini Ternyata Faktanya
BACA JUGA:Boikot Aqua! 7 Rekomendasi Air Mineral yang Menyegarkan dan Bebas Afiliasi Israel
Sebagai informasi Nasrallah memimpin Hizbullah selama 32 tahun.
Pada Jumat, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke markas utama Hizbullah di pinggiran selatan Beirut.
Menurut media Lebanon, saat berita diturunkan, terdapat enam bangunan perumahan hancur dalam serangan itu.
Disisi lain, Wakil Presiden Turki Cevdet Yilmaz pada Sabtu, mengatakan jika informasi terkait wafatnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah terkonfirmasi, hal tersebut dapat memicu eskalasi geopolitik lebih lanjut yang ingin dicapai Israel.
BACA JUGA:PM Israel Batal Tanda Tangani Proposal Gencatan Senjata di Lebanon, Begini Alasan Benjamin Netanyahu
BACA JUGA:Boikot Labubu! Boneka Viral Kesayangan Lisa BLACKPINK Ternyata Produk Israel, Kok Bisa?
"Tentu, kami perlu mengonfirmasi keterangan ini. Ini akan memicu eskalasi ketegangan geopolitik. Faktanya ini yang ingin dicapai Israel," tutur Yilmaz kepada CNN dalam sebuah wawancara.