Tak Kompak, Respon Berbeda Negara Arab Atas Kematian Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah!

Senin 30 Sep 2024 - 09:38 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN.CO – Respon negara-negara Arab beragam atas tewasnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara Israel di Beirut, Lebanon, pada Jumat (27/9/2024).

Saat beberapa pemerintah negara Arab memilih untuk tetap diam, sebagian besar penduduknya justru menunjukkan kemarahan atas pembunuhan Nasrallah akibat serangan Israel tersebut.

Hizbullah adalah kelompok milisi Syiah yang memiliki kesamaan ideologi dengan Iran, yang juga mendukung kelompok bersenjata di Timur Tengah.

Sementara itu, kelompok Syiah sering kali berada di posisi yang berlawanan dengan kelompok Sunni, yang dominan di banyak negara Arab.

BACA JUGA:Hizbullah Ngamuk! 65 Roket Hujani Israel Usai Hassan Nasrallah Tewas Dibom Jet Tempur IAF

BACA JUGA:Innalillahi! Pemimpin Hizbullah Hassan Wafat Karena Serangan Israel

Iran dan Arab Saudi, dua kekuatan besar di Timur Tengah, sering berselisih dan memiliki pandangan berbeda mengenai berbagai isu regional.

Bagi beberapa negara Arab, keterlibatan Iran di Timur Tengah melalui dukungan terhadap milisi seperti Hizbullah dianggap sebagai sumber ketegangan dan konflik.

Negara-negara Arab yang mayoritas Sunni, seperti Arab Saudi, tidak memberikan tanggapan yang keras terhadap kematian Nasrallah.

Dalam pernyataan resminya, Saudi menyatakan mereka mengamati situasi di Lebanon dengan "keprihatinan yang mendalam" dan menyerukan pentingnya menjaga kedaulatan dan keamanan Lebanon.

BACA JUGA:Israel Sebut Berhasil Bunuh Komandan Front Selatan Hizbullah, Begini Ternyata Faktanya

BACA JUGA:Akhirnya Serangan Balasan Rudal Hizbullah Berhasil Masuk Ke Tel Aviv, Sirene Wilayah Israel Meraung Keras

Namun, Arab Saudi tetapi tidak secara spesifik menyinggung kematian Nasrallah.

Negara-negara Arab lainnya seperti Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain pun belum memberikan pernyataan resmi mengenai kematian Nasrallah.

UEA dan Bahrain, yang menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020, juga tidak menyampaikan komentar terkait peristiwa ini.

Kategori :