BACAKORAN.CO - Inggris resmi menjadi negara G7 pertama yang mengakhiri produksi listrik berbasis batu bara setelah menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) terakhirnya pada Senin (30/9/2024).
Penutupan ini menandai langkah penting dalam transisi energi bersih di negara tersebut.
PLTU Ratcliffe-on-Soar yang terletak di Nottinghamshire, dan dioperasikan oleh perusahaan Uniper, secara resmi berhenti beroperasi setelah 57 tahun memasok listrik ke jaringan Inggris.
Penutupan PLTU ini sekaligus mengakhiri sejarah panjang penggunaan batu bara yang telah berlangsung selama lebih dari 140 tahun di Inggris.
BACA JUGA:Pecah Rekor, 3 Negara Ini Penyumbang Terbesar Kapasitas PLTU Batu Bara Dunia, Ada Indonesia?
BACA JUGA:Tiga Tower Sutet Milik PLTU Banjarsari Terancam Ambruk, Besinya Dipreteli Maling
Dilansir dari Reuters, Inggris telah mengumumkan rencana untuk menutup semua pembangkit listrik berbasis batu bara pada tahun 2015.
Langkah ini sebagai bagian dari upaya memenuhi target iklimnya.
Pada saat itu, hampir 30 persen listrik Inggris dihasilkan dari batu bara.
Namun, angka ini turun drastis menjadi kurang dari 1 persen pada tahun lalu.
BACA JUGA:Ratusan Massa Tuntut Hentikan Aktifitas Proyek PLTU Desa Keban Agung
BACA JUGA:GAWAT! TWA Pantai Panjang jadi Lokasi Pembuangan Limbah Abu PLTU
"Inggris telah menunjukkan menghentikan penggunaan PLTU batu bara bisa dilakukan dengan cepat dan efektif," ujar Julia Skorupska, kepala Sekretariat Powering Past Coal Alliance.
Sekadar informasi, Powering Past Coal Alliance adalah sebuah aliansi global yang terdiri dari sekitar 60 negara dengan tujuan mengakhiri penggunaan energi batu bara.
Keputusan Inggris untuk beralih dari batu bara telah berkontribusi signifikan dalam pengurangan emisi gas rumah kaca di negara tersebut, yang kini telah berkurang lebih dari separuhnya sejak tahun 1990.