Dia lantas menyalahkan Amerika Serikat dan sekutunya yang terus memasok senjata ke Israel untuk menyerang warga sipil.
"Klaim yang dibuat para pemimpin Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, yang menjanjikan gencatan senjata sebagai imbalan atas tak adanya respons Iran terhadap pembunuhan Martir [Ismail] Haniyeh, semuanya adalah kebohongan," ujar Pezeshkian.
BACA JUGA:Boikot Aqua! 7 Rekomendasi Air Mineral yang Menyegarkan dan Bebas Afiliasi Israel
Memberi kesempatan ke penjahat seperti Israel, lanjut dia, hanya akan membuat mereka semakin berani melakukan kejahatan lebih banyak lagi.
Pezeshkian lantas meminta negara-negara Islam untuk mendukung Hizbullah.
"Para pejuang Lebanon dan mujahidin tak boleh ditinggal sendirian dalam pertempuran ini," ungkap dia.
Pada Sabtu, Israel mengklaim telah membunuh Nasrallah dalam serangan udara besar-besaran di Beirut.
BACA JUGA:Panglima Militer Israel Dengan Bangga Mengmumkan Keberhasilannya Membombardir Kelempok Hizbullah
BACA JUGA:PM Israel Batal Tanda Tangani Proposal Gencatan Senjata di Lebanon, Begini Alasan Benjamin Netanyahu
Tak lama setelah itu, Hizbullah mengonfirmasi kematian Nasrallah, dalam dua pekan terakhir, Israel memang gencar menyerang Lebanon.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan sempat mengatakan ingin memperluas perang di perbatasan Lebanon-Israel.
Sejumlah pihak juga menduga Israel menargetkan bos Hizbullah dalam rentetan serangan ke Lebanon.
Gempuran Israel ke Lebanon terjadi saat pasukan Zionis terus melancarkan serangan besar-besaran ke Palestina.