Israel Tegas, Tak Akan Ada Gencatan Senjata di Lebanon Sampai Tujuan Tercapai!
Israel tegas tak akan ada gencatan senjata di Lebanon sampai tujuan tercapai!--
BACAKORAN.CO - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata di Lebanon sebelum tujuan perang benar-benar tercapai.
Katz, yang baru dilantik menggantikan Yoav Gallant, menyatakan bahwa serangan terhadap Hizbullah di Lebanon akan terus berlanjut dengan kekuatan penuh.
“Tidak akan ada gencatan senjata atau jeda dalam pertempuran di Lebanon,” tegas Katz melalui akun media sosial X pada Selasa (12/11/2024).
Menurutnya, serangan ofensif Israel akan tetap berjalan untuk melemahkan Hizbullah hingga tujuan utama tercapai. Dilansir dari Detik.com (12/11/24)
BACA JUGA:Tegas! Negara Arab-Muslim Bersatu Desak AS dan Dunia Embargo Senjata ke Israel
BACA JUGA:Tragis! Serangan Pasukan Israel di Lebanon Memakan 38 Korban Jiwa
Israel Katz menyatakan, "Kami akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh sampai tujuan perang benar-benar terpenuhi."
Salah satu tujuan tersebut adalah mendorong Hizbullah menjauh dari Sungai Litani dan menjamin keamanan warga di wilayah utara Israel agar dapat kembali ke rumah mereka dengan aman.
Sungai Litani, yang berada sekitar 30 kilometer dari perbatasan Israel, menjadi salah satu titik penting dalam konflik ini.
Penegasan Katz ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, sebelumnya menyebut ada kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata di Lebanon.
BACA JUGA:Israel Tangkap Agen Hizbullah Senior di Lebanon, Pemerintah Lebanon Lakukan Penyelidikan
BACA JUGA:Serangan Israel Hantam Gudang Senjata Hizbullah di Suriah, 10 Korban Dilaporkan Meninggal Dunia
Meski demikian, tantangan terbesar masih pada pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata yang akan memastikan Hizbullah menjauh dari wilayah perbatasan dan tidak memiliki akses ke sistem senjata baru.
Hizbullah sendiri, yang berbasis di Lebanon, belum menerima tawaran perdamaian atau gencatan senjata dari pihak mana pun, meski upaya diplomatik dari beberapa negara terus meningkat.