BACAKORAN.CO - Harga batu bara dunia kembali mengalami penurunan seiring dengan berkurangnya produksi batu bara di Eropa.
Terutama untuk pembangkit listrik.
Sekadar informasi, Inggris resmi menyetop produksi listrik berbasis batu bara dengan menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) terakhirnya.
Data dari Refinitiv mencatat harga batu bara acuan Newcastle turun 1 persen menjadi US$140,25 per ton.
Dalam tiga hari perdagangan terakhir, harga batu bara sudah merosot hingga 3,3 persen.
Berdasarkan laporan resmi Independent Power Transmission Operator (IPTO) Yunani dan analisis dari Green Tank, pada bulan September terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah jam produksi listrik tanpa menggunakan batu bara coklat (lignit), dengan total 463 jam atau 64,3 persen.
Rekor sebelumnya tercatat pada bulan Mei dengan 456 jam atau 61,3 persen.
Dari segi total produksi, September juga menjadi bulan kedua terendah untuk produksi lignit, yakni sebesar 159,4 GWh.
BACA JUGA:Harga Batu Bara Memanas, Terus Melesat hingga Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang 2024
Hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan Mei yang mencatatkan 50,2 GWh.
Secara umum, Yunani biasanya mengandalkan lignit selama musim panas untuk memenuhi kebutuhan listrik yang meningkat.
Pada beberapa hari di bulan Agustus, pembangkit listrik tenaga batu bara mencapai hingga 15 persen dari campuran energi nasional.