BACAKORAN - Indonesia dengan tegas mengutuk serangan militer Israel yang menyasar area markas pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon Selatan pada Kamis malam (10/10).
Akibat serangan tersebut, dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sedang bertugas di UNIFIL terluka.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyatakan kekecewaan mendalam atas insiden ini.
"Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan militer Israel yang melukai dua prajurit TNI dari pasukan perdamaian PBB di Lebanon Selatan," ujar Retno dalam pernyataan tertulis yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri RI. Dikutip dari cnnindonesia.com (11/10/24)
BACA JUGA:2 TNI Terluka Karena Serangan Israel, Pasukan PBB UNIFIL Tetap Akan Berada di Lebanon Selatan
Kedua prajurit TNI tersebut mengalami luka ringan saat sedang bertugas di menara pengawas kontingen Indonesia di Naqoura, Lebanon Selatan, yang berada di kawasan 'blue line'.
Area ini menjadi zona pemantauan utama pasukan PBB untuk menjaga stabilitas di Lebanon berdasarkan mandat Dewan Keamanan PBB.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan kontribusi pasukan perdamaian terbesar di Lebanon.
Saat ini, terdapat sekitar 1.232 prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL dan bertugas di berbagai wilayah di negara tersebut.
Menteri Retno juga telah berkomunikasi langsung dengan komandan kontingen Garuda FHQSU UNIFIL terkait situasi ini.
Ia menekankan pentingnya menghormati keberadaan pasukan perdamaian PBB serta menjamin keselamatan mereka.
"Indonesia mengingatkan militer Israel untuk menghormati pasukan dan properti UNIFIL, serta memastikan keselamatan personel yang bertugas," tegas Retno.