Prilly Latuconsina Rilis Film ‘Bolehkah Sekali Saja Kumenangis’, Angkat Isu Kesehatan Mental!

Jumat 11 Oct 2024 - 19:20 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly

BACAKORAN.CO - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental, Prilly Latuconsina meluncurkan film terbarunya berjudul ‘Bolehkah Sekali Saja Kumenangis’.

Film ini mengangkat tema besar tentang kesehatan mental, topik yang sangat relevan dan penting di era sekarang.

Prilly, yang juga mantan kekasih Maxime Bouttier, mengaku sangat bahagia dengan hasil akhir film ini.

"Aku seneng banget akhirnya film ini jadi, ini film dari Sinemaku yang menurut aku paling rapi dan aku lebih perfeksionis di sini," kata Prilly saat acara peluncuran di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, 10 Oktober 2024. Dikutip dari disway.id (11/10/24).

BACA JUGA:Bikin Baper! Kedekatan Prilly dan Dikta dalam Film 'Bolehkah Sekali Saja Kumenangis' Jadi Sorotan

BACA JUGA:Heboh! Video Syur Sepasang Pelajar SMP di Martapura Viral di Media Sosial, Murid Pakai Seragam Pramuka

Sebagai bukti keseriusannya dalam menggarap film ini, Prilly bekerja sama dengan Komnas Anak dan Komnas Perempuan.

Ia ingin memastikan bahwa isu mental health yang dibahas dalam filmnya ditangani dengan benar dan tidak memicu hal-hal negatif bagi penonton.

"Aku melibatkan Komnas Perempuan dan Komnas Anak, karena nulis script soal kesehatan mental ini gak boleh salah, biar gak bikin orang yang nonton jadi ke-trigger," jelasnya.

Film ini juga terinspirasi dari pengalaman pribadi Prilly sebagai public figure yang sering merasa dihakimi karena hidupnya dianggap sempurna oleh masyarakat.

BACA JUGA:Heboh Banget! Dr Richard Lee Digosipin Punya 20 Persen Saham Daviena Skincare, HOAX atau Beneran Nih?

BACA JUGA:Gak Ngotak! Istri di Tanjungpinang Nekat Jebak Suami Pakai Sabu-Sabu Agar Masuk Penjara, Motifnya Bikin Kaget

"Kadang aku dianggap gak bersyukur kalau bilang kesehatanku gak baik-baik aja. Orang sering ngira hidupku mulus-mulus aja," ungkap aktris yang kini berusia 27 tahun ini.

Prilly merasa bahwa tekanan sosial membuatnya seolah-olah tidak pantas merasakan kesedihan, padahal setiap orang, tanpa terkecuali, punya ujian dan tantangan hidup masing-masing.

"Aku sering merasa gak boleh sedih, padahal semua orang punya ujiannya masing-masing," tutupnya.

Kategori :