BACAKORAN.CO - Sebelum kejadian terbakarnya speedboat, Sherly Tjoanda, Istri mendiang Benny Laos, mengatakan sempat melarang suaminya berkunjung ke Kabupaten Pulau Taliabu.
Alasannya, ia melihat semua infrastruktur di sana masih terbatas dan aksesnya pun masih sulit.
Namun Benny Laos tetap ngotot dan meyakinkan istrinya untuk pergi ke Taliabu.
"Saya sudah bilang jangan datang di Taliabu, semuanya terbatas di sana, tapi Bapak (Benny) tetap ngotot mau datang, mau lihat, mau ketemu langsung," kata Sherly.
BACA JUGA:Tragedi Ledakan Speedboat, Calon Gubernur Malut Terkuat dan Terkaya Benny Laos Meninggal
Sherly juga mengeluhkan fasilitas kesehatan di Kabupaten Pulau Taliabu.
Sebabnya penanganan pertama untuk Benny Laos saat insiden terjadi pada Sabtu 12 Oktober 2024, dinilai tak maksimal karena terkendala fasilitas.
Sherly Tjoanda mengatakan, fasilitas kesehatan di Kabupaten Taliabu sangat tidak layak.
Obat yang digunakan untuk pertolongan pertama habis, Alat bantu pernapasan dan detak jantung tidak memadai.
BACA JUGA:Mongol Stres Minta Polisi Usut Kematian Benny Laos: Sabotase atau Kecelakaan?
BACA JUGA:Tragis! Benny Laos Cagub Maluku Utara Tewas dalam Ledakan Kapal, Netizen Curiga Sabotase?
Ia pun harus menahan sakit akibat luka bakar selama 24 jam.
“Ini fasilitas kesehatan sangat tidak layak, airpot (bandara) tidak ada, alat-alat di rumah sakit masih terbatas,” kata Sherly .
Benny Laos menjadi salah korban dalam peristiwa speedboat yang terbakar di pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, pada Sabtu 12 Oktober 2024.