BACAKORAN.CO - Gunung Ibu yang terletak di Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali mengalami erupsi pada Senin dini hari, 14 Oktober 2024, sekitar pukul 00.14 WIT.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan bahwa kolom abu hasil erupsi mencapai ketinggian 2.000 meter di atas puncak gunung atau sekitar 3.825 meter di atas permukaan laut.
Letusan ini disertai dengan keluarnya material vulkanik, yang terbawa angin menuju arah barat laut.
Warga yang berada di sekitar gunung diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan karena abu vulkanik bisa berdampak pada kesehatan, terutama sistem pernapasan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui pos pengamatan Gunung Ibu melaporkan bahwa aktivitas vulkanik di gunung tersebut terus meningkat sejak beberapa pekan terakhir.
Erupsi yang terjadi pada dini hari ini adalah salah satu yang paling signifikan, dengan durasi letusan sekitar 2 menit.
Suara gemuruh terdengar dari sekitar puncak gunung, dan sinar api terlihat di malam hari, menandakan aktivitas magmatik yang cukup tinggi.
“Ini merupakan salah satu letusan yang lebih besar yang pernah kami catat dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun demikian, status Gunung Ibu tetap berada di level Siaga (Level III),” ungkap Kepala PVMBG dalam pernyataannya.
BPBD Halmahera Barat segera melakukan langkah mitigasi dengan membagikan masker kepada warga di sejumlah desa yang terdampak abu vulkanik, seperti Desa Togoreba dan Goin.
Warga diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
"Kami telah menyiapkan skenario evakuasi jika diperlukan. Untuk saat ini, kami mengimbau warga untuk menghindari area dalam radius 2 kilometer dari puncak gunung serta wilayah di sepanjang sektor barat daya yang memiliki potensi terkena lontaran material," jelas juru bicara BPBD Halmahera Barat.