Drone Hizbullah yang menembus situs strategis Israel bukan kali pertama.
Pada Juni, Hizbullah merilis video hasil drone berdurasi 9 menit. Rekaman ini menunjukkan lokasi sipil dan militer di kota terbesar Israel Haifa.
Drone itu juga tampaknya tak terdeteksi militer Israel.
Saat itu, IDF hanya menyatakan akan mempersiapkan dan menemukan solusi untuk menghadapi kemampuan ini.
BACA JUGA:9 Rekomendasi Pasta Gigi Halal Bebas Afiliasi Israel, Cek Apa Yang Kamu Pakai Sudah Aman?
Lalu pada Juli, pesawat tak berawak dari Houthi juga menembus Tel Aviv. Tak ada sirine yang aktif saat serangan terjadi.
Serangan terbaru Hizbullah ke Israel juga menunjukkan kemampuan milisi ini usai pemimpin mereka Hassan Nasrallah dan tokoh penting lain tewas dalam operasi Israel.
Pakar keamanan internasional dari Universitas Ibrani Yerusalem, Daniel Sobelman, mengatakan serangan Hizbullah terbaru merupakan kebangkitan.
"Ini mengindikasikan mereka mendapat kembali keseimbangan strategis terhadap kontrol dan kepemimpinan," kata Sobelman.
BACA JUGA:180 Rudal Balistik di Taheran! Membuat Israel Marah, Amerika Terjunkan Sistem Pertahanan Rudal THAAD
Hizbullah bahkan terus melakukan perlawanan dan masih mampu meluncurkan serangan roket dan drone meski Lebanon diinvasi.
Hizbullah, kata pakar itu, mampu melancarkan perang yang menguras tenaga, mengganggu kehidupan di sebagian besar wilayah Israel utara, dan memberikan dampak yang menyakitkan bagi pasukan Zionis.
Di Lebanon, Israel padahal menyerang secara membabi buta. Mereka menggempur situs Hizbullah dan fasilitas sipil seperti kamp pengungsian.
"Ini menunjukkan bahwa Hizbullah tengah mendapatkan kembali stabilitas operasional mereka," kata Sobelman.
Ia juga mengatakan dalam perang gerilya, salah satu faktor penting adalah kemampuan pihak yang lebih lemah untuk terus maju, bertempur, dan menimbulkan kerugian ke pihak lain.