Ledakan Keras Terdengar, Drone Hizbullah Hantam Kediaman PM Netanyahu di Caesarea Israel Utara

Sabtu 19 Oct 2024 - 19:44 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

Yahya Sinwar gugur dalam sebuah operasi militer oleh tentara Israel di Gaza pada Rabu, 16 Oktober 2024, setelah satu tahun perang Gaza berkecamuk.

BACA JUGA:Mengejutkan! Israel Klaim Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Hamas telah Tewas dalam Serangannya, Ini Reaksi Iran

BACA JUGA:Alternatif Cerdas! 10 Detergen Lokal Bebas Afiliasi Israel, Dijamin Angkat Noda Seketika

Negara-negara Barat mengklaim kematian Sinwar ‘menawarkan’ kesempatan untuk mengakhiri perang Gaza.

Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang Gaza belum berakhir, melainkan sampai seluruh sandera warga negera Israel dibebaskan Hamas. 

“Hari ini musuh sudah tewas, namun tugas kami masih belum selesai. Kepada seluruh keluarga sandera, saya ingin katakan ini adalah sebuah momen peperangan yang penting. Kami akan terus mengerahkan kekuatan militer penuh hingga orang-orang yang Anda sayangi pulang ke rumah,” Ujar Netanyahu.

Kelompok Hizbullah di Lebanon pada Jumat, 18 Oktober 2024, memastikan akan membawa perang ke fase baru setelah Yahya Sinwar tewas dibunuh Israel pada Rabu, 16 Oktober 2024.

BACA JUGA:Boikot Pepsodent! 10 Rekomendasi Pasta Gigi Halal Bebas Afiliasi Israel, Sudahkah Kamu Memilih yang Aman?

BACA JUGA:Tank Merkava Israel Kembali Menerobos Gerbang Pangkalan UNIFIL, Sebanyak 15 Orang Dinyatakan Luka-luka

Kematian Sinwar telah menjadikan simbol perlawanan semakin kuat. 

Kelompok bersenjata itu, bahkan mengumumkan menantang Israel sehingga eskalasi atau ketegangan dengan tentara Israel kemungkinan meningkat.

Sedangkan Iran memberikan sinyalemen kalau pembunuhan terhadap Sinwar dan dukungan yang diberikan negara-negara Barat tak akan merubah apapun terhadap peperangan ini.

Kategori :