BACAKORAN.CO – Eskalasi konflik Israel-Hizbullah kian memanas.
Keduanya pun lakukan aksi jual-beli serangan menggunakan kekuatan militer.
Di mana, serangannya Israel ke Beirut, Lebanon baru-baru ini berhasil menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Termasuk calon pemimpin Hizbullah penggantinya, Hashem Safieddine.
BACA JUGA:Lebanon Membara! Israel Klaim Bunuh Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Hizbullah
BACA JUGA:Israel Ketar-Ketir Hizbullah Luncurkan Serangan Roket Ke Dua Pangkalan Dekat Tel Aviv
Hizbullah pun sepertinya tidak tinggal diam, siap melancarkan aksi serangan balasan dalam skala besar.
Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Netanyahu mengklaim pihaknya berhasil mengungkap rencana besar kelompok milisi Hizbullah untuk menyerang Israel melalui terowongan bawah tanah.
Aksi penyerangan ini disebut melibatkan kendaraan jip dan peluncuran rudal.
BACA JUGA:Hizbullah Serang Pangkalan Militer Israel dengan Rentetan Roket, Situasi Makin Memanas
BACA JUGA:Ledakan Keras Terdengar, Drone Hizbullah Hantam Kediaman PM Netanyahu di Caesarea Israel Utara
Dalam sebuah wawancara dengan media Prancis CNews dan Europe 1, Netanyahu menyatakan jika rencana ini berhasil dilaksanakan, dampak serangannya akan jauh lebih parah dibandingkan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Menurut Netanyahu, pihaknya menemukan terowongan yang berjarak hanya seratus atau dua ratus meter dari perbatasan.
Ia menuding jika terowongan itu rencananya digunakan untuk invasi besar ke Israel.