BACAKORAN.CO - Timnas Indonesia layak berterima kasih kepada Mathew Baker. Berkat gol semata wayangnya, Timnas Indonesia U17 sukses mengamankan kemenangan perdana di Kualifikasi Piala Asia U17 2025.
Mathew mencetak gol usai melakukan perhitungan dengan cermat. Dia berada di posisi yang tepat saat menyambut sepak pojok di menit ke-7.
Bola yang diumpan ke tiang jauh, tidak bisa dijangkau kiper Kuwait. Para pemain yang semua kumpul di depan kiper pun melongo melihat bola yang melintas.
Mathew dengan tepat menyambut bola yang datang dengan kepala. Kepalanya mengarahkan bola masuk ke gawang Kuwait dan gol.
Ini adalah gol bersejarah bagi Mathew Baker. Sebab, gol ke gawang Kuwait merupakan gol perdananya semenjak dia memakai jersey Gauda di Dada.
Pada ASEAN U16 Championship 2024 lalu, Mathew Baker tidak menyumbang gol. Dia membantu Timnas Indonesia U16 mengunci peringkat ketiga usai gagal ke final.
Penyerang Timnas Indonesia U17 mendapatkan kawatan ketat dari pemain bertahan Bahrain -pssi-
Mathew Baker pun gembira dengan momen yang tersaji di Abdullah Alkhalifa Alsabah Stadium, Rabu malam (23/10). Gol perdananya itu sukses membantu Indonesia memtik tiga angka perdana di Kualifikasi Piala Aisa U17 2025.
Ini gol penting karena kemenangan atas Kuwait akan membantu memperlebar peluang Indonesia lolos Piala Asia U17 2025. Tinggal nanti melengkapinya saat melawan Kepulauan Mariana Utara (25/10) dan Australia (27/10).
BACA JUGA:Begini Tahapan Persiapan Timnas Indonesia U17 Menatap Kualifikasi Piala Asia U17 2025
Menurut Mathew, pertandingan melawan Kuwait berlangsung ketat sehingga tim sempat kesulitan membangun serangan.
Namun, berkat kerja keras dan kepercayaan diri, gol bisa tercipta dan memberikan kemenangan bagi tim.
"Saya sangat senang dengan kemenangan melawan Kuwait. Itu pertandingan yang sulit, tapi pada akhirnya kami bisa bertarung dan meraih hasil yang kami inginkan,” terang Baker seusai pertandingan sebagaimana dilansir situs resmi federasi.
Kata Mathew, pertandingan pertama memang selalu memberikan tantangan tersendiri. Butuh mental yang kuat untuk jinakkan tantangan ini.