Ahmad Rifandi mengimbau masyarakat di sekitar lereng gunung serta para pendaki untuk sementara menghindari kawasan rawan bencana.
Khususnya, radius tiga kilometer dari puncak diharapkan kosong dari aktivitas manusia, guna menghindari potensi bahaya dari abu vulkanik dan lontaran material panas.
“Masyarakat perlu waspada, terutama yang berada di wilayah tenggara dari puncak, yang paling mungkin terdampak abu vulkanik,” tambah Ahmad.
Selain itu, masyarakat yang terkena dampak abu vulkanik disarankan menggunakan masker untuk menghindari iritasi saluran pernapasan.
Pemerintah daerah juga telah menyiapkan beberapa lokasi pengungsian dan persediaan masker bagi warga jika situasi memerlukan evakuasi.
PGA Marapi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat terus melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap perkembangan aktivitas vulkanik ini.
BPBD mengimbau masyarakat untuk memantau informasi resmi dari pihak berwenang dan tidak terpancing informasi yang belum terverifikasi terkait aktivitas Gunung Marapi.*