Letusan di kawasan ini kerap terjadi karena kedua gunung berada di atas zona tektonik yang aktif.
Sejarah letusan Gunung Lewotobi Laki-laki sudah berlangsung sejak zaman kolonial, dan hingga kini aktivitas vulkaniknya masih terus dipantau secara ketat.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi Laki-laki.
Tim pengamat juga melibatkan petugas lokal dalam rangka memastikan keselamatan masyarakat sekitar.
BPPTKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi dari otoritas terkait dan tidak termakan informasi yang tidak valid terkait aktivitas gunung berapi ini.
Pihak berwenang berharap bahwa dengan adanya pantauan yang intensif, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang akurat dan segera bertindak sesuai arahan jika situasi berkembang.*