"Pada Desember nanti, kami akan memiliki data tambahan, dan keputusan lebih lanjut akan diambil berdasarkan itu," ujar Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan FOMC.
BACA JUGA:TOK! The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Pertama Sejak Maret 2020, Ini Dampaknya Menurut Pakar
BACA JUGA:Pasar Optimis The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Turun Tipis, Tren Positif Lanjut?
Adapun, Rapat FOMC ini dilangsungkan sehari setelah kandidat Partai Republik, Donald Trump, menang dalam pemilu AS, mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat.
Dalam kampanyenya, Trump berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi AS dengan kebijakan proteksionisme yang mendukung produk dalam negeri.
Sejumlah ekonom mengkhawatirkan rencana percepatan ekonomi di bawah Trump dapat memicu lonjakan inflasi.
Sehingga mungkin akan memengaruhi pemangkasan suku bunga The Fed di masa mendatang.
BACA JUGA:BI Bakal Dahului The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan? Simak 6 Faktor Pendukungnya!
BACA JUGA:Rupiah Tak Bertenaga saat Pasar Optimis Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Kok Bisa?
Namun, Powell menegaskan jika kebijakan moneter The Fed tetap independen.
Menurut Powell, pemilihan presiden tidak akan langsung mempengaruhi keputusan kebijakan The Fed dalam jangka pendek.
Mengingat Trump baru akan dilantik pada Januari 2025.
“Pemilu tidak akan memengaruhi kebijakan kami (The Fed) saat ini,” kata Powell.
BACA JUGA:Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Kembali Keok Dihajar Dolar AS
BACA JUGA:Harga Minyak Makin Panas saat Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Menguat, Ini Pemicunya!
Powell pun mengonfirmasi dia tidak berencana mengundurkan diri, bahkan jika Trump memintanya.