BACAKORAN.CO – Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed, kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps), menjadi kisaran 4,50–4,75 persen, pada Kamis (7/11/2024) waktu AS atau Jumat dini hari waktu Indonesia.
Penurunan ini merupakan pemangkasan kedua berturut-turut yang dilakukan The Fed dalam dua kali pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
Sebelumnya, The Fed memangkas suku bunga acuan hingga 50 bps pada pertemuan September.
Dengan kebijakan ini, total pemangkasan suku bunga sejak September mencapai 75 bps.
BACA JUGA:Bank Sentral China Susul The Fed Pangkas Suku Bunga, Ini Alasannya!
BACA JUGA:BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen, Bagaimana Bunga Kredit Bank, Bakal Ikut Turun?
The Fed menjelaskan, kebijakan penurunan suku bunga kali ini didasarkan pada tren penurunan inflasi AS yang telah mendekati target 2 persen.
Data ekonomi terbaru menunjukkan jika aktivitas ekonomi AS masih tumbuh stabil.
Tingkat pengangguran memang naik, namun masih berada pada tingkat yang rendah.
“Sementara itu, inflasi telah menunjukkan kemajuan menuju target 2 persen, meski tetap pada tingkat yang cukup tinggi," ujar The Fed melalui situs resminya.
BACA JUGA:SIMAK! Penjelasan Lengkap Bos The Fed Jerome Powell Soal Alasan Pemangkasan Suku Bunga 50 bps
Per September 2024, inflasi AS melandai ke 2,4 persen (year-on-year), dan tingkat pengangguran mencapai 4,1 persen.
Meski sempat mencapai 4,3 persen pada Juli 2024--tertinggi sejak Oktober 2021--angka ini menunjukkan keseimbangan dalam pasar tenaga kerja dan inflasi.
Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan, pihaknya merasa cukup yakin dengan kondisi ekonomi saat ini, meski inflasi sedikit lebih tinggi dari perkiraan.