BACAKORAN.CO - Pihak militer Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara melakukan serangan gangguan terhadap sinyal GPS pada Jumat (8/11/2024) dan Sabtu (9/11/2024) yang berdampak pada operasional kapal dan pesawat di Korea Selatan.
Tuduhan pengacauan ini berawal sekitar sepekan setelah Korea Utara menguji coba rudal balistik antar benua yang berbahan bakar padat dan disebutnya paling canggih dan kuat.
Menurut Panglima Militer Gabungan Korea Selatan (JCS) gangguan sinyal GPS ini terjadi di arah wilayah Laut Barat.
Kejadian ini membuat pihak militer Korsel segera mengeluarkan peringatan kepada kapal dan pesawat yang beroperasi di area tersebut yang harus berhati-hati terhadap kemungkinan intervensi lebih lanjut.
BACA JUGA:Gawat! Korut Luncurkan Rudal Balistik Jelang Pilpres AS, Sinyal Ancaman Baru di Semenanjung Korea
BACA JUGA:AS dan Korsel Kompak Desak Pasukan Korut Angkat Kaki dari Rusia, Begini Ungkap Menteri Pertahanan
Pihak JSC juga menegaskan bahwa tindakan vokatif yang dilakukan oleh Korea Utara ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Militer Korea Selatan juga mendesak agar Korea Utara harus segera menghentikan gangguan ini dan akan memberikan ketegasan bahwa negara tersebut harus bertanggung jawab atas segala konsekuensi dari aksi tersebut.
"Kami sangat mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan provokasi GPS-nya dan memperingatkan bahwa mereka akan bertanggung jawab atas masalah apa pun yang muncul akibat hal ini," tegas militer Korsel dalam pernyataannya.
Dilansir dari detiknews, sebelum gangguan GPS ini terjadi pihak dari militer Korea Selatan menggelar latihan militer pada Jumat (8/11/2024) yang telah melibatkan latihan tembak rudal jarak pendek jenis permukaan ke permukaan ke arah laut Barat.
BACA JUGA:Bukan Gunakan Senjata, Korut Serang Korsel Pakai Ratusan Balon Diisi Benda Menjijikkan!
BACA JUGA:AS Minta Qatar Berhenti Melindungi Militan Hamas di Doha, Alasannya Bikin Geram!
Militer Seoul menyebutkan latihan ini dimaksudkan untuk menunjukkan tekad kuat dalam respons dengan tegas setiap ancaman dari Pyongyang atau Korea Utara.
Rudal Hyunmoo ini adalah salah satu kunci dalam sistem serangan pendahuluan yang memungkinkan Korea Selatan melancarkan serangan jika ada tanda-tanda serangan dari Korut yang akan terjadi.