Sunarso menjelaskan bahwa agen-agen ini mendapatkan fee sekitar dua kali lipat dari yang diterima BRI, karena porsi yang lebih besar diberikan kepada mereka.
Total fee yang diraup agen BRILink diperkirakan mencapai Rp2,5 triliun hingga Rp3 triliun.
Hal ini menunjukkan bahwa layanan fisik masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
Volume transaksi melalui agen BRILink selama 2023 mencapai Rp1.427 triliun, sementara hingga September tahun ini sudah mencapai Rp1.170 triliun.
"Itulah kehadiran BRI dengan agen dengan merelakan menutup sebagian cabang-cabangnya dan bisa tetap melayani masyarakat justru lebih dalam, lebih luas, dan kemudian lebih menjangkau masyarakat lebih banyak. Dan ternyata transaksi lewat warung-warung itu volumenya sangat besar," tutup Sunarso.