BACAKORAN.CO - Kisah pilu datang dari Rouf, sopir truk yang terlibat dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang.
Tinggal di Kampung Sewat, Desa Sewat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Rouf hidup bersama lima anak, istri, dan empat anggota keluarga lainnya dalam rumah sederhana yang sangat memprihatinkan.
Rumah peninggalan orang tuanya ini berdinding bilik bambu dengan kondisi yang jauh dari layak huni.
Dari luar rumah tersebut tampak rapuh. Beberapa bagian dinding terlihat bolong, dan atapnya pun banyak yang bocor.
BACA JUGA:Tragis! Anak ART Anggota TNI Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Cipularang
BACA JUGA:Dua Truk Tabrakan di Tol Cakung, Diduga Sopir Mengantuk: Saksi Mata Ungkap Kronologi Kejadian
Memaksa penghuni rumah berteduh di bawah atap yang tak mampu melindungi dari cuaca.
Di dalam rumah, pemandangannya tak kalah miris.
Tidak ada kursi, meja, atau televisi hanya ada tikar yang menjadi tempat berkumpul dan beristirahat bagi seluruh anggota keluarga.
Tunah, istri Rouf bercerita bahwa meskipun rumah tersebut memiliki tiga kamar, hanya satu kamar yang masih bisa ditempati.
BACA JUGA:Tragis! Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, ini Daftar Korban Tewas dan Luka-Luka
BACA JUGA:Update! 30 Korban Tragedi Kecelakaan Tol Cipularang Km 92: Ini Kronologi dan Identitasnya
Dua kamar lainnya dalam kondisi rusak parah, sehingga keluarga lebih sering tidur bersama di ruang tengah.
Sebagai tulang punggung keluarga, Rouf baru bekerja empat bulan sebagai sopir truk logistik. Sebelumnya, ia mencari nafkah sebagai pemulung barang bekas.
Tunah berharap masalah yang menimpa Rouf tak berlarut-larut dan tidak sampai membuatnya dipenjara.