BACAKORAN.CO -- Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya komitmen bersama mencegah korupsi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan kata dia adalah menghapus tradisi memberi amplop.
Pesan itu disampaikan saat memberikan sambutan pada upacara penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama.
Bukan hanya itu Menag Nasaruddin Umar juga mengaku jika ada yang memberi yang bukan menjadi haknya akan ia kembalikan ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi, red) "Mulai hari ini, kita harus bisa hilangkan tradisi amplop. Jangan berikan pimpinan yang bukan haknya,"katanya.
"Jangan pernah berikan apapun kepada Menag yang bukan haknya. Kalau ada yang memberikan bukan haknya, saya akan kembalikan ke KPK," tegas Nasaruddin.
BACA JUGA:Bersih-bersih Kementerian Agama Dimulai, Jangan Sampai Istri Pejabat Kemenag Recoki Tugas Suami
BACA JUGA:Resmi! Pengumuman Hasil SKD CPNS Kemenag 2024 Dimulai Hari Ini, Buruan Cek Nama Kamu
Selain itu, dalam acara yang di hadiri para Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menag, pejabat Eselon II, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi se Indonesia, dan Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) itu, Menag juga menegaskan agar para pimpinan tidak mempersulit anak buahnya.
"Jangan memberatkan tugas Kankemenag Kabupaten/Kota. Kankemenag Kabupaten/Kota juga jangan memberarkan KUA nya.
Ubah jalan pikiran kita hadapi kehidupan ini,"ucapnya.
Rakernas Kemenag sendiri berlangsung selama tiga hari, 15 - 17 November 2024 di Bogor. Dalam kesempatan itu, Menag juga memberi pesan khusus kepada Pimpinan PTKN untuk mengasah ketajaman intelektual dan kemampuan akademik para dosen. Salah satu yang perlu dijajaki adalah memberlakukan sehari kajian akademik.
"Mungkinkah satu hari tidak ada perkuliahan. Wajibkan dosen diskusi hasil penelitian, bedah buku, penulisan artikel, dan lainnya,"ujarnya.
BACA JUGA:20 Prodi UGM dengan Kuota Daya Tampung SNBP Tertinggi Jenjang Sarjana Farmasi, Teknologi dan Bisnis
BACA JUGA:Super Worth It! Klaim Saldo DANA Gratis Rp700.000 Setiap Hari Cuma Moda Daftar Nama Aja di 17 Link Ini
Menag berbagi pengalaman ketika kuliah di salah satu perguruan tinggi di Amerika. Di sana, ada satu hari tanpa perkuliahan.
"Semua fakultas harus buat giat akademik bagi dosen. Sehingga, dosen tidak "diktator" alias hanya mengacu pada diktat perkuliahan," katanya.
"Dosen harus berpacu dengan mahasiswa. Jika dosen tdak punya waktu menambah wawasan, bisa dilewati mahasiswanya,"urainya.
Pesan kedua, dia juga meminta pimpinan PTKN untuk siapkan dan kembangkan talenta mahasiswa. PTKN diminta menemukan cara membekali mahasiswa agar menjadi generasi muktitalenta, selain muballigh, bisa menjadi seniman, atlet, dan lainnya.
Pesan ketiga, kembangkan e Library. Menurutnya, saat ini mahasiswa yang kunjungi gedung perpustakaan terus menurun jumlahnya. Perlubada terobosan agar mereka mudah mengakses pustaka.
BACA JUGA:Info CPNS Kemenhan 2024! 10.698 Peserta yang Siap Lanjut ke Tahap SKB Non CAT, Sudah Cek?
BACA JUGA:Pengumuman SKD Sudah Keluar, Peluang Khusus Peserta Pemilik Kode P Jika Penuhi Syarat ini
"Semua beralih ke e Library. Saya minta program ini bisa hadir dalam SuperApps, ternasuk hasil penelitian, skripsi, tesis dan disertasi," ucapnya.
Keempat, Menag minta PTKN menjadi produser gagasan cerdas berbasis riset. Kemenag tidak cukup mengandalkan hasil riset Litbang, karena jumlahnya terbatas. Sementara kampus SDM nya sangat banyak.
"Saya minta semua hal terkait layanan masyarakat diukur, mulai tingkat kebahagiaan, ketakwaan, dan lainnya," ujarnya.
"Perguruan tinggi yang bisa memberi sumbangsih kepada masyarakat, maka ratingnya naik," sambungnya.
BACA JUGA:Cinta Berujung Maut! Istri Sah Habisi Nyawa Kekasih Gelap Suaminya, Dibantu Tiga Orang Tak Manusiawi
BACA JUGA:Moms Zaman Now Wajib Tau! 5 Cara Mendidik Anak Ala Ustadzah Halimah Alaydrus, Dijamin Saleh dan Salehah
Menag Nasaruddin juga beri pesan khusus kepada para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi. Menag minta jajarannya di daerah untuk tidak memandang kecil dirinya sendiri.
"Kanwil adalah Menteri Agama di tingkat provinsi. Jadi luar biasa. Tapi harus ciptakan muru'ah. Jangan sampai kehilangan muru'ah," katanya.
"Salah satu syarat Kanwil mendatang, harus mampu khutbah. Kita pelayan masyarakat dan umat. Belajarlah khutbah bagi kanwil yang tidak pernah khutbah," lanjutnya.
Terkait muruah, Menag minta Kepala Kanwil mengamalkan apa yang diketahui dan mengetahui apa yang diamalkan.
BACA JUGA:Viral! Mahasiswa Jogja Tabrak Pejalan Kaki Akibat Melakukan Asusila di Mobil, Korban Meninggal Dunia
BACA JUGA:5 Rekomendasi Parfum Pria High-end Super Maskulin, Mewah dan Elegan, Vibes Berjas Rapih Look Like a Boss Man!
Menag juga minta Kepala Kanwil mengikuti perkembangan teknologi dan tidak hanya mengandalkan aparaturnya. Kanwil juga harus terbiasa dalam membuat summary pelaporan berbasis statistik agar penjelasannya mudah dipahami dan berbasis data.
Kepala Kanwil juga diminta menjembatani jajarannya untuk bisa mengakses beasiswa. Menurutnya, pegawai kementerian yang terbesar adalah Kemenag. Tetapi, pegawai Kemenag sangat sedikit yang mengakses LPDP untuk beasiswa, karena banyak yang tidak tahu.
"Kanwil harus mempromosikan anak buahnya untuk sekolah lagi. Kita sangat bangga jika pegawai Kanwil sampai doktor, apalagi lulusan luar negeri," sebutnya. "Jangan persulit anak buah kita," ujarnya.