BACAKORAN.CO - Eskalasi perang antara Ukraina dan Rusia semakin memanas setelah serangan rudal NATO yang dilancarkan Ukraina menewaskan puluhan perwira Rusia dan Korea Utara.
Dilaporkan 18 perwira Rusia dan 3 perwira Korea Utara menjadi korban tewas, termasuk seorang jenderal tinggi Korea Utara, sementara puluhan prajurit lainnya terluka.
Serangan ini menghantam wilayah Krasnodar, Rusia, pada Kamis malam (21/11/2024), yang menyebabkan kebakaran hebat.
Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow Inggris dan HIMARS buatan Amerika Serikat, setelah mendapatkan izin resmi dari kedua negara tersebut.
BACA JUGA:Putin Naik Pitam! Negara Pemasok Senjata Ukraina Terancam Serangan Balasan
BACA JUGA:Israel Kembali Luncurkan Serangan ke Gaza, 15 Orang Tewas Termasuk Petugas Penyelamat
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut serangan ini sebagai langkah yang mengubah konflik Ukraina-Rusia menjadi perang global.
Ia menuduh Amerika Serikat dan Inggris telah memprovokasi eskalasi dengan mengizinkan Ukraina menggunakan senjata mereka untuk menyerang wilayah Rusia.
“Sejak penggunaan senjata ini, konflik regional telah berubah menjadi konflik global,” tegas Putin. Dilansir dari disway.id (22/11/24)
Ia juga memperingatkan bahwa Rusia akan membalas dengan tindakan yang lebih tegas dan menggunakan senjata mereka terhadap fasilitas militer negara-negara yang mendukung Ukraina.
BACA JUGA:Krisis Memuncak! Serangan Udara Israel Landa Basis Hizbullah di Beirut
BACA JUGA:Serangan Brutal di SMK Wuxi, 8 Tewas, 17 Terluka, Ini Hubungan Pelaku dengan Sekolah!
Rusia langsung merespons serangan ini dengan meluncurkan rudal balistik jarak menengah hipersonik ke fasilitas militer Ukraina.
Putin mengklaim bahwa meskipun serangan rudal ATACMS Ukraina tidak menimbulkan kerusakan serius.
Serangan Storm Shadow di Kursk pada 21 November menyebabkan kematian dan cedera di titik komando Rusia.