bacakoran.co

Serangan Brutal di SMK Wuxi, 8 Tewas, 17 Terluka, Ini Hubungan Pelaku dengan Sekolah!

Tragedi penusukan massal terjadi di SMK Seni dan Teknologi Wuxi, China oleh mantan siswa sehingga menewaskan delapan orang dan 17 lainnya luka-luka.--istimewa

BACAKORAN.CO – Sebuah tragedi serangan penusukan massal mengguncang Sekolah Kejuruan Seni dan Teknologi Wuxi di Yixing, provinsi Jiangsu, China.

Insiden tragis ini menewaskan delapan orang dan melukai 17 lainnya.

Pelaku, seorang pria berusia 21 tahun yang merupakan mantan siswa sekolah tersebut, telah ditangkap di tempat kejadian.

Menurut pihak berwenang, serangan pada Sabtu (16/11/2024) lalu itu dipicu oleh rasa frustrasi pelaku setelah gagal lulus ujian akhir dan tidak mendapatkan sertifikat kelulusan.

BACA JUGA:Netizen Ramai Kecam Penusukan Istri yang Lagi Nyanyi Lagu Rohani Live di Facebook, Diduga Karena Cemburu!

BACA JUGA:Pengambilan Nomor Urut di Kantor KPU Palembang Sumsel, Berakhir Ricuh Hingga Terjadi Penusukan Anggota Polri

Ketidakpuasan atas kompensasi magangnya juga disebut menjadi pemicu utama tindakan nekat ini.  

Detik-Detik Penyerangan

Sejumlah saksi mata melaporkan. pelaku menyerang saat kelas masih berlangsung.

Para siswa terlihat panik dan berlarian sambil membawa barang-barang mereka untuk menyelamatkan diri.

BACA JUGA:Pihak Keluarga Korban Penusukan Kakek Minto Pertanyakan Status ODGJ Pelaku, Anak Korban

BACA JUGA:Kejar Pelaku Penusukan di Organ Tunggal

“Mereka baru berusia 18 atau 19 tahun. Sangat menyedihkan melihat mereka harus menghadapi tragedi seperti ini,” kata seorang pria bernama Duan, yang datang ke lokasi kejadian untuk meletakkan bunga sebagai bentuk belasungkawa.  

Fenomena Balas Dendam Tanpa Pandang Bulu

Serangan Brutal di SMK Wuxi, 8 Tewas, 17 Terluka, Ini Hubungan Pelaku dengan Sekolah!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – sebuah tragedi serangan massal mengguncang sekolah kejuruan seni dan teknologi , provinsi jiangsu, china.

insiden tragis ini menewaskan delapan orang dan melukai 17 lainnya.

pelaku, seorang pria berusia 21 tahun yang merupakan mantan siswa sekolah tersebut, telah ditangkap di tempat kejadian.

menurut pihak berwenang, serangan pada sabtu (16/11/2024) lalu itu dipicu oleh rasa frustrasi pelaku setelah gagal lulus ujian akhir dan tidak mendapatkan sertifikat kelulusan.

ketidakpuasan atas kompensasi magangnya juga disebut menjadi pemicu utama tindakan nekat ini.  

detik-detik penyerangan

sejumlah saksi mata melaporkan. pelaku menyerang saat kelas masih berlangsung.

para siswa terlihat panik dan berlarian sambil membawa barang-barang mereka untuk menyelamatkan diri.

“mereka baru berusia 18 atau 19 tahun. sangat menyedihkan melihat mereka harus menghadapi tragedi seperti ini,” kata seorang pria bernama duan, yang datang ke lokasi kejadian untuk meletakkan bunga sebagai bentuk belasungkawa.  

fenomena balas dendam tanpa pandang bulu

seorang profesor dari universitas fudan, qu, mengungkapkan kasus balas dendam seperti ini mulai meningkat di china.

umumnya, pelaku merasa tidak beruntung, memiliki masalah kesehatan mental, dan merasa diperlakukan tidak adil tanpa saluran untuk menyuarakan keluhan mereka.  

untuk meminimalkan insiden seperti ini, terangnya, penting untuk menyediakan mekanisme konseling psikologis serta membangun jaringan pengaman sosial.

“selain itu, membuka saluran pengaduan publik yang dapat memantau penyalahgunaan kekuasaan juga menjadi langkah krusial,” tulis qu di platform media sosial weibo.  

profil sekolah lokasi tragedi penusukan

sekolah kejuruan seni dan teknologi wuxi merupakan institusi yang fokus mempersiapkan siswa untuk bekerja di berbagai sektor seperti manufaktur kabel, desain interior, pemasaran, dan bidang lainnya.

sekolah ini adalah bagian dari program pemerintah untuk mengarahkan lebih banyak anak muda ke pelatihan khusus pekerjaan di tengah meningkatnya tingkat pengangguran di kalangan lulusan universitas.

tragedi ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang menjadi tantangan serius bagi pemerintah china untuk memastikan keamanan di lingkungan pendidikan.

pihak berwenang terus mendalami penyebab kejadian ini sambil meningkatkan langkah-langkah perlindungan di sekolah-sekolah di seluruh negeri.

Tag
Share