BACAKORAN.CO - Rentetan serangan udara Israel di jantung ibukota Lebanon, Beirut, meruntuhkan sebuah bangunan perumahan.
Akibat tersebut menewaskan sedikitnya 11 orang. Selain itu, rentetan serangan lainnya di pinggiran selatan kota juga dihujani dengan serangan.
Setelah seruan dari militer Israel untuk mengevakuasi daerah tersebut, Israel belum mengomentari serangan di pusat kota Beirut, sementara kelompok Hizbullah juga belum berkomentar.
Saat ini, operasi penyelamatan sedang berlangsung di daerah tersebut pada Sabtu pagi, dengan sebuah ekskavator menyingkirkan reruntuhan bangunan delapan lantai, dan sebuah truk pemadam kebakaran serta tim penyelamat sipil ditempatkan di dekatnya.
BACA JUGA:Rahasia Ibu Sehat! 6 Susu Hamil dan Menyusui yang Enak, Anti Eneg & Bebas Afiliasi Israel
"Guncangannya sangat kuat, rasanya seperti bangunan itu akan menimpa kepala kami," kata Samir, 60 tahun, yang tinggal di sebuah bangunan yang berhadapan dengan bangunan yang hancur.
Dia mengaku melarikan diri dari rumahnya di tengah malam bersama istri dan anak-anaknya.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel ke Beirut menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 63 orang.
Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan jet-jet Israel meluncurkan enam rudal ke arah bangunan tersebut, menyebabkan "kerusakan yang meluas pada bangunan-bangunan di dekatnya".
BACA JUGA:Perang Memanas di Lebanon, 3 Tentara Israel Tewas, Termasuk Seorang Berusia 70 Tahun
BACA JUGA:Israel Kembali Luncurkan Serangan ke Gaza, 15 Orang Tewas Termasuk Petugas Penyelamat
Serangan dini hari di Basta tidak didahului oleh peringatan evakuasi dari militer Israel.
Serangan serupa yang dilakukan tanpa peringatan di luar benteng tradisional Hizbullah cenderung menargetkan anggota tingkat tinggi.
Serangan lain menghantam lingkungan Hadath di pinggiran selatan Beirut, yang merupakan benteng pertahanan Hizbullah.