BACAKORAN.CO - Kasus diabetes pada anak dan remaja di Indonesia menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.
Data Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia mengungkap bahwa lebih dari 1.500 anak di Indonesia hidup dengan diabetes tipe-1 pada tahun 2024.
Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat menurunkan kualitas hidup anak hingga menyebabkan risiko fatal.
Sebagai langkah nyata untuk menghadapi masalah ini, Kementerian Kesehatan RI berkolaborasi dengan RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), CDiC Indonesia, dan Kelompok Kerja RCCE+ meluncurkan Diari Diabetes digital yang kini terintegrasi ke aplikasi SatuSehat.
BACA JUGA:Seru! Peringati Hari Diabetes Sedunia Bersama Tropicana Slim 'Hands4Diabetes' di DPRD Sumsel
BACA JUGA:Tropicana Slim Ajak 40.000 Orang di 41 Kota, Cegah Diabetes di Hari Diabetes Internasional!
Aplikasi ini dirancang untuk memantau kondisi kesehatan anak-anak dengan diabetes secara lebih efektif, mempercepat deteksi dini, dan memastikan perawatan yang sesuai.
“Harapan saya ke depan jangan sampai ada anak diabetes yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam peluncuran aplikasi ini di RSCM, Jakarta Pusat, dilansir dari disway.id, senin (25/11/2024).
Ia juga menegaskan pentingnya deteksi dini yang massif hingga tingkat puskesmas.
“Kita harus memastikan tatalaksana diabetes yang terstandarisasi, sehingga setiap pihak, mulai dari rumah sakit hingga puskesmas, memiliki peran yang jelas,” tambahnya.
BACA JUGA:Innalilahi, 166 Jemaah Haji Indonesia Wafat, Kemenkes Ungkap 10 Penyebab Utama! Terbanyak Sakit Apa?
Direktur Utama RSCM, dr. Supriyanto, Sp.B, M.Kes, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini.
Sebagai rumah sakit rujukan nasional, RSCM berkomitmen untuk mempermudah layanan kesehatan, khususnya bagi anak-anak dengan diabetes.
“Inovasi ini memperkuat komitmen kami dalam memberikan layanan kesehatan terbaik,” ujarnya.