Coach Ahang menyebut, kekalahan dari Thailand di pertandingan ini karena Indonesia kalah di permainan tidak bisa jalankan tiga hal. 3 hal itu adalah mengontrol offensive rebound, turn over, dan fast break.
Menurut dia, jika tidak bisa mengamankan tiga situasi ini, sulit bagi timnya menang. Ini karena Thailand unggul di postur bigman.
“Mereka bermain dengan dua big man. Saya sudah ingatkan pemain untuk tidak boleh membiarkan mereka menerima bola dengan mudah. Para pemain sudah berusaha tapi memang sulit dengan keunggulan mereka itu,” terang Coach Ahang.
Pertandingan ini berlangsung seru sejak awal. Indonesia yang tampil menggebrak sejak menit awal sukses membuka keran poin melalui free throw Anthony Beane Jr. Unggul 1-0 mampu dikejar Thailand usai kedudukan menjadi 1-4. Namun pemain Indonesia bisa samakan kedudukan 4-4 melalui three point Antho Beane.
Sempat menjauh di angka 12-7, kembali mampu dikejar Thailand hingg akhirnya di kuarter pertama Indonesia tertinggal 21-26.
Memasuki kuarter kedua, Thailand mampu menjauh di angka 21-32. Tembakan tiga angka Brandon Jawato membuat Indonesia mampu reduksi poin menjadi 24-32. Namun ketangguhan Thailand di bawah ring membuat mereka unggul 42-58 di half time.
BACA JUGA:Timnas Basket Putra Harus Perbaiki Kekurangan sebelum Away ke Korea Selatan, Ini Gegaranya
Kemudian memasuki kuarter ketiga, agresifitas Thailand tidak bisa dibendung. Mereka sukses menambah 36 poin berbanding 18 dari Indonesia sehingg pertandingan kuarter ketig milik Thailand dengan kedudukan 60-94.
Abraham Damar Grahita sumbang poin terbanyak untuk Indonesia saat melawan Thailand-perbasi-
Di kuarter akhir, Indonesia menambah 11 angka sementara Thailand produksi 18 poin sehingga pertandingan berakhir dengan kedudukan 71-112.
Abraham Damar Grahita mencetak poin terbanyak untuk Indonesia dengan catatan 23 poin, 3 rebound, dan 3 asis. Disusul kemudian Brandon Jawato dengan 16 poin, 10 rebound dan 3 asis. Adapun dari Thailand ada Frederick Lee Jones dengan 31 poin, 9 rebound dan 7 asis.
Abraham Damar usai pertandingan mengatakan bahwa meski kalah namun ada progres dari pertandingan ini. Secara kolektif saat offense lebih besok ketimbang melawan Korea Selatan. Hanya saja, gelombang serangan Thailand tidak mampu dibendung pemain Timnas.
“Mungkin scouting report Thailand bagus setelah melihat ada keunggulan dari mereka kemudian mengeksploitasinya,” jelas Abraham.