Sementara itu media sosial ramai dengan berita penembakan ini, mengundang simpati dan desakan dari masyarakat untuk mengusut tuntas kasus ini.
BACA JUGA:Sebanyak 340 Rudal Diluncurkan Membombardir Pangkalan Militer Israel
Salah satu akun Facebook Kyai Mbeler, mempublikasikan informasi mengenai insiden tersebut memperkuat perhatian publik terhadap kejadian ini.
Insiden ini melibatkan Bripka R seorang anggota polisi, yang mengklaim bahwa tindakannya adalah bentuk pembelaan diri saat melerai tawuran antara kelompok geng Tanggul Pojok dan Seroja.
Namun motif bela diri yang dikemukakan Bripka R menimbulkan banyak pertanyaan.
Banyak pihak yang mendesak agar dilakukan rekonstruksi kejadian guna mengungkap kebenaran dan kronologi peristiwa tersebut.
BACA JUGA:Sah! Guru Supriyani Divonis Bebas Terkait Kasus Tuduhan Penganiayaan Siswa di Konawe
BACA JUGA:Mengulik Fakta Lengkap Dibalik Penembakan Polisi di Solok Selatan, Begini Alasan Pelaku
Penembakan ini juga mengangkat isu penting mengenai penggunaan senjata api oleh polisi dalam situasi seperti ini.
Evaluasi terhadap prosedur dan kebijakan penggunaan senjata api dianggap sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Polisi telah menetapkan 4 tersangka dari kedua kelompok geng yang terlibat dalam tawuran tersebut.
Di sisi lain, Tim Paminal Propam Polda Jawa Tengah tengah menyelidiki tindakan Bripka R untuk memastikan tidak adanya pelanggaran prosedural dalam penggunaan senjata api.
BACA JUGA:Ricuh! Kejagung Tetap Tahan Tom Lembong Meski BPK Tak Temukan Kerugian Negara
BACA JUGA:Geger! Deretan Mobil Mewah Rp 23 Miliar Hasil Sitaan Kasus Judi Online Komdigi di Pamerkan
Keluarga korban merasakan duka yang mendalam akibat kehilangan ini dan masyarakat berharap agar kasus ini dapat diselesaikan secara adil dan transparan.