BACAKORAN.CO - Sebuah insiden perundungan terhadap siswi SMP Negeri di Kota Serang, Banten, telah menjadi viral di media sosial setelah sebuah video yang merekam kejadian tersebut tersebar luas.
Dalam video viral yang diunggah di akun X @dhemit_is_back, terlihat seorang siswi SMP berseragam dipukuli oleh sejumlah siswi lainnya.
Dalam video viral tersebut, siswi SMP itu ditarik rambutnya hingga kerudungnya terlepas, lalu dipukul di wajah dan kepala hingga jatuh tersungkur ke tanah.
Dalam insiden tersebut, korban mengalami penganiayaan fisik berupa penarikan rambut, tendangan, dan kekerasan lainnya yang menyebabkannya menangis kesakitan.
BACA JUGA:Kejam! Remaja 14 Tahun Tusuk Ayah dan Nenek di Lebak Bulus hingga Tewas, Sempat Coba Melarikan Diri
BACA JUGA:Pasca Gencatan Senjata, Pemimpin Hizbullah Klaim Kemenangan Spektakuler atas Israel
Berdasarkan informasi yang diperoleh, korban perundungan tersebut adalah A (14 tahun), seorang siswi kelas VII di SMP Negeri 23 Kota Serang.
Para pelaku merupakan mantan teman sekelas korban di SMP Negeri 13 Kota Serang.
Novian Hadi (31) merupakan anggota keluarga korban, mengkonfirmasi bahwa saudarinya telah menjadi korban pengeroyokan yang terekam dalam video viral tersebut.
Menurut Novian Hadi, pengeroyokan itu dipicu kesalahpahaman antara saudarinya dan salah satu pelaku.
BACA JUGA:Unggul di Pilgub Malut 2024, Istri Mendiang Benny Laos Raih Lebih dari 50 Persen Suara!
BACA JUGA:Tragis! Remaja 14 Tahun di Cilandak Habisi Nenek dan Ayahnya, Ibu Alami Luka Tusuk
"Iya benar, kejadiannya itu tanggal 23 Juli 2024. Kalau dari korban sendiri pengakuannya punya masalah sama salah satu pelaku, ada salah paham dari perkataan yang bikin si pelaku ga terima," kata Novian, Jumat (29/11/2024), dilansir bacakoran.co dari laman Suara.com, Sabtu (30/11).
Menurut Novian, sebelum peristiwa pengeroyokan terjadi, saudarinya dijemput oleh dua orang menggunakan sepeda motor dengan dalih diajak bermain ke daerah Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang.
"Waktu pulang sekolah, sampai di rumah dijemput sama temannya, bahwasanya mau diajak main. Ternyata dibawa ke lapangan, di situ udah ada teman-temannya yang lain, mungkin sudah direncanakan untuk membuki atau mengeroyok," katanya.