Erick Thohir Beri Tanggapan Terkait Maskapai BUMN Banyak Pakai Pesawat Boeing, Begini Katanya!
Tanggapan Erick Thohir terkait banyak maskapai BUMN pakai pesawat Boeing--Tribunnews.com
BACAKORAN.CO - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa maskapai BUMN tidak pilih-pilih merek pesawat, meskipun banyak di antaranya yang menggunakan Boeing untuk operasional.
Dia menekankan bahwa pentingnya efisiensi, baik dalam memilih jenis pesawat maupun dalam operasional maskapai.
Pernyataan itu disampaikan sebagai tanggapan atas pertanyaan mengenai perhatian khusus Kementerian BUMN terhadap pembelian pesawat oleh maskapai pelat merah, menyusul sejumlah kecelakaan pada tahun 2024.
Baru-baru ini terjadi kecelakaan maskapai Jeju Air jenis Boeing 737-800 yang mengakibatkan korban 179 jiwa.
BACA JUGA:Sah! MK Resmi Hapus Ambang Batas Pencalonan Presiden, Era Baru Demokrasi Indonesia Dimulai
BACA JUGA:Dramatis! Pemilik Rental Tewas Ditembak Saat Kejar Mobil di Tol Tangerang-Merak, 1 Orang Kritis
"Ya kalau kami melihat, kita tidak prejudis atau prasangka antara merk satu dan merk lainnya. Tetapi tentu yang kita bicarakan, nomor satu efisiensi daripada penggunaan jenis-jenis pesawat tersebut untuk tujuannya," kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, dilansir bacakoran.co dari laman detikfinance, Kamis, (2/1).
Menurut Erick, pemilihan jenis pesawat harus mempertimbangkan karakteristiknya, jarak, dan tujuan penerbangan.
Ia menjelaskan bahwa salah satu strategi utama Garuda Indonesia adalah melakukan penyederhanaan jenis armada pesawatnya.
"Supaya maintenance-nya bisa lebih efisien. Nah ini yang memang saya rasa kita coba perbaiki dan kita kembali tidak melihat apa (jenis pesawat), tetapi tentu efisiensi di masing-masing maskapai untuk maintenance dan service-nya. Jadi kita treatment-nya sama," kata Erick.
BACA JUGA:Viral! Aktris Drama China Zhao Lusi Diduga Mengalami Afasia, Penyakit Apa Itu?
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Pandjaitan, menyampaikan target penambahan armada sebanyak 20 pesawat di tahun 2025.
"Garuda Indonesia tahun ini kami targetnya menambah pesawat, target ya, sekali target, sampai 20 pesawat," ujarnya.