Polisi Selidiki 4 Saksi Kasus Penganiayaan Karyawan Toko Roti Jatim, Begini Kronologinya

Minggu 15 Dec 2024 - 19:27 WIB
Reporter : Desta
Editor : Desta

Ironisnya, meskipun melihat kejadian tersebut, bos toko roti hanya terdiam tanpa melakukan tindakan apapun.

Dwi Ayu yang terluka parah akibat lemparan kursi, bahkan sampai kepalanya bocor, menceritakan bahwa ia sempat ditarik oleh bosnya untuk keluar dari situasi tersebut.

Namun, saat ia kembali untuk mengambil barang-barangnya yang tertinggal di dalam.

GSH kembali melemparinya dengan kursi dan bahkan menggunakan loyang hingga mengenai kepala korban.

BACA JUGA:Heboh! Anak Bos Toko Roti di Jaktim Lempar Karyawan Pakai Kursi Sampai Terluka dan Menghina Korban

"Saya lari ke tempat oven dan hanya bisa diam. Tiba-tiba saya dilempar lagi dengan loyang dan kepala saya langsung berdarah. Mungkin karena melihat darah saya, dia langsung kabur ke belakang," ujar Dwi Ayu dilansir tim bacakoran.co dari kanal tribunnews.

Setelah kejadian itu, bos Dwi Ayu segera membawanya ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Menurut AKP Lina Yuliana, Humas Polres Metro Jakarta Timur, penyebab penganiayaan ini berawal dari permintaan GSH untuk membawa makanan ke kamar pribadinya yang ditolak oleh Dwi Ayu.

BACA JUGA:Viral Hasil Uji Lab BPOM Roti Aoka Tersebar, Emang Iya Ga Terbukti Mengandung Pengawet Kosmetik, Masak Sih?

Karena penolakan tersebut, GSH marah besar dan langsung menyerang Dwi Ayu dengan kursi hingga menyebabkan luka sobek di kepala.

Sementara itu, orang tua GSH, yang kini menjadi sorotan publik, menunjukkan sikap yang mengejutkan.

Mereka hanya bisa pasrah atas tindakan anaknya dan menyarankan untuk langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

"Laporin aja ke polisi," kata orang tua GSH, mengindikasikan mereka tidak akan membela tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anaknya.

BACA JUGA:Bebas Cedera! Tips Cerdas Bersihkan Pecahan Kaca di Rumah, Bisa Pakai Kentang dan Roti Tawar

Kasus ini mencuatkan banyak pertanyaan tentang sikap keluarga GSH.

Serta menjadi perhatian publik mengenai bagaimana tindakan kekerasan semacam ini dapat terjadi di lingkungan yang seharusnya penuh rasa hormat dan tanggung jawab terhadap sesama.

Kategori :