Tangkapan layar WhatsApp tersebut menyebutkan bahwa korban pemukulan adalah ketua stase anak yang telah tiga kali mengganti jadwal jaga karena merasa tidak puas.
"(Korban) Selalu ngomong tidak adil (perihal jadwal jaga), padahal teman-teman sudah setuju," terang keterangan di WhatsApp.
Sebelum insiden penganiayaan, korban, yang merupakan ketua stase anak, pulang pukul 16.00 WIB setelah menerima telepon dari ibunya, Lady, sesuai keterangan dalam percakapan WhatsApp.
Dalam perjalanan pulang, dokter muda tersebut dan dua temannya bertemu dengan Lady di lantai 2 sebuah tempat makan untuk membahas masalah jadwal jaga.
BACA JUGA:Heboh! Pabrik Narkoba Happy Water di Perumahan Mewah Bandung Terbongkar, Ini Modusnya
Ketiga dokter muda itu mendengarkan penjelasan Lady, namun dianggap tidak merespons dengan serius.
Sikap mereka memicu kemarahan supir Lady, yang kemudian melakukan penganiayaan seperti yang terekam dalam video viral.
"Kawan koas cewek sempat merekam adegan penganiayaan. Sempat disuruh hapus, tapi sudah sempat terkirim ke teman koas lainnya," ungkap laporan itu.
Meskipun perkembangan kasus belum diketahui pasti, korban saat ini dikabarkan tengah menjalani perawatan di rumah sakit, berdasarkan informasi yang beredar di media sosial.