BACAKORAN.CO -- Dampak pencurian trafo listrik kapasitas 50 KVA milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Prabujaya Kota Prabumulih pada 4 Desember 2024 lalu, sudah dua pekan ini ratusan pelanggan perusahaan itu di kawasan Kecamatan Rambang Kapak Tengah kini kesulitan mendapatkan air bersih.
Pasalnya, trafo tersebut berfungsi sebagai pengatur kelistrikan pompa air ke booster PDAM Tirta Prabujaya di kawasan Kecamatan Rambang Kapak Tengah. Sejak peristiwa pencurian hingga Selasa 17 Desember 2024, pompa air PDAM Tirta Prabujaya tidak beroperasi.
Saat ini sedikitnya 600 pelanggan PDAM Tirta Prabujaya itu terpaksa memanfaatkan air hujan, air sumur atau air sungai di kawasan itu.
Bahkan krisis air bersih di kawasan itu diperkirakan akan berlangsung lama. Sebab informasinya daalm anggaran tahun 2024 saat ini PDAM Tirta Prabujaya tidak punya anggaran untuk mengganti trafo tersebut.
BACA JUGA:Pencuri Trafo Listrik Bernilai Puluhan Juta Kembali Berulang, Polres Prabumulih Bentuk Tim Khusus
BACA JUGA:Ribuan Pelanggan PDAM Tirta Raja Terancam Tak Dapat Air Bersih Selama 4 Hari
Sementara penggatian trafo baru bisa dilakukan menggunakan anggaran APBD tahun 2025 yang saat ini masih dalam pembahasan.
Merespon masalah tersebut, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Prabumulih mendesak pemerintah kota (Pemkot) Prabumulih dan PDAM Tirta Prabujaya agar segera mencari solusi.
"Situasi ini sangat mengkhawatirkan, karena kebutuhan air bersih ini tidak bisa di gantikan," ujar Ketua Komisi II DPRD Prabumulih, Feri Alwi SH, seperti dikutip dari sumateraeksres.bacakoran.co, Senin 16 Desember 2024 .
Lebih lanjut, politisi PAN itu menegaskan bahwa paling tidak, managemen PDAM Tirta Prabujaya dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga untuk keperluan memasak.
BACA JUGA:Aksi Paspampres Pindahkan Jamaah dari Saf Depan untuk Gibran, Warganet: di Rumah Allah Semua Sama
BACA JUGA:Inter Milan Intip Puncak Klasemen Serie A Usai Bantai Lazio 6-0
Salah satu langkah cepat kata Feri Alwi adalah memasok air bersih ke kawasan itu menggunakan mobil tangki. "Dengan menggunakan mobil tangki, PDAM Tirta Prabujaya dapat menjangkau area-area yang paling membutuhkan pasokan air. Ini dapat menjadi langkah praktis mengatasi krisis air bersih di kawasan itu,"katanya.
"Kita harus berprinsip bahwa kebutuhan masyarakat harus tetap dipenuhi, terutama kebutuhan dasar seperti air bersih,” imbuhnya.
Masih kata Feri Alwi, pengadaan trafo baru bakal membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses itu tentunya akan melibatkan penganggaran, pengadaan barang, dan pemasangan yang semuanya memerlukan waktu dan biaya. “Kalau menunggu trafo yang baru, butuh proses penganggaran, pengadaan, dan pemasangan,"katanya.
Diberitakan sebelumnya, 1 unit Trafo kapasitas 50 KVA yang berfungsi sebagai sumber Listrik untuk pompa ke booster di wilayah kecamatan RKT, hilang dicuri pada Rabu, 4 Desember 2024.
BACA JUGA:Geger! UIN Alauddin Makassar Cetak Uang Palsu Rp446 Juta, Mahasiswa Ngamuk Tuntut Rektor Mundur
Akibat aksi pencurian trafo tersebut, pasokan air ke 600 pelanggan di wilayah RKT terhenti dan warga kesulitan air bersih.