Dikutip Bacakoran.co dari Sumsel.idntimes.com menggungkapkan kondisi kliennya Lady.
"Bagaimana pun Lady ini terganggu secara kejiwaan setelah banyak informasi yang dipelintir-pelintir,” Ungkap Titis.
Dalam unggahan tersebut, Titis menjelaskan bahwa kasus yang melibatkan Lady sebenarnya bermula dari persoalan sederhana.
“Ini sebenarnya sangat-sangat sepele. Kita tidak bisa mengukur tingkat stres anak-anak. Mereka kan baru diterjunkan ke masyarakat sebagai koas, jadi secara mental mereka belum siap betul. Ada sesuatu yang menurut saya tidak diperlakukan sama dan komunikasi sesama teman (lady-luthfi) tidak nyambung,” tambahnya.
BACA JUGA:Terungkap! Polisi Ungkap Motif Tersangka Penganiayaan Dokter Koas di Palembang
BACA JUGA:Siapa Sosok Ibu Owner Batik yang Ada dalam Video Penganiayaan Dokter Koas di Palembang?
Disebutkan bahwa Lady mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan Ketua Dokter Koas Unsri Luthfi, sehingga memerlukan bantuan dari orang tuanya untuk menyampaikan pesan.
Pertemuan orang tua Lady dengan Luthfi ini kemudian berujung pada peristiwa yang tidak diinginkan.
Dikatakan bahwa pertemuan antara orang tua Lady dan Luthfi yang berlangsung di sebuah restoran di Palembang membahas masalah jadwal piket malam.
Namun diskusi tersebut berubah menjadi insiden yang tidak menyenangkan ketika Luthfi mengalami penganiayaan oleh seorang pengawal dari pihak keluarga Lady.
BACA JUGA:Bukti Baru CCTV, Sopir Pelaku Secara Brutal Serang Dokter Muda Saat Duduk
Akibat penganiayaan tersebut, Luthfi harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, dan kasus ini telah dilaporkan ke pihak berwajib untuk diproses lebih lanjut.
Sementara itu pengacara Lady berusaha menjelaskan bahwa tuduhan terhadap kliennya adalah hasil dari kesalahpahaman dan bukan tindakan yang disengaja.
Dedy Mandarsyah Nyaris Terseret Proyek Jalan Kaltim, Jadi Saksi OTT KPK!
Dedy Mandarsyah menjabat sebagai Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat menjadi sorotan.
Namanya mencuat seiring dengan viralnya kasus yang melibatkan putrinya Lady Aurellia Pramesti konflik penganiayaan dokter koas di Palembang.