Tetapi juga mencerminkan perjuangan perempuan Indonesia dalam mendapatkan hak dan keadilan.
Dalam Kongres Perempuan Indonesia I yang menjadi awal sejarahnya.
Para tokoh perempuan dari berbagai daerah berkumpul untuk membahas isu-isu sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan hak perempuan.
Semangat juang perempuan saat itu terwariskan dalam setiap perayaan Hari Ibu di Indonesia.
BACA JUGA:10 Ucapan Selamat Hari Ibu, Menyentuh Hati dan Menggetarkan Jiwa pada 22 Desember 2023
Hari ini, maknanya terus berkembang, menjadi momen untuk merenungkan pentingnya peran perempuan dalam segala aspek kehidupan.
Tak bisa dipungkiri, sosok-sosok seperti Maria Ulfah Subadio dan Dewi Sartika memainkan peran besar dalam perjuangan emansipasi perempuan.
Mereka adalah pelopor yang berani memperjuangkan pendidikan dan hak-hak perempuan di tengah keterbatasan zaman.
Selain itu, Kongres Perempuan Indonesia III yang menetapkan Hari Ibu juga menjadi bukti bahwa perjuangan perempuan adalah bagian integral dari sejarah perjuangan bangsa.
Di era modern, peran perempuan semakin luas.
Namun, perjuangan untuk kesetaraan dan pemberdayaan masih menjadi tantangan.
Oleh karena itu, Hari Ibu menjadi momen refleksi untuk melanjutkan semangat juang para tokoh perempuan terdahulu.
Dalam keluarga, perempuan sering kali menjadi pusat harmoni.
Dalam masyarakat, mereka adalah motor penggerak perubahan.