3 Helikopter Siap Jadi Ambulans Udara Selama Operasi Lilin 2024, Ini Keunggulannya

Selasa 24 Dec 2024 - 16:58 WIB
Reporter : Kumaidi
Editor : Kumaidi

BACAKORAN.CO - Anda yang sedang meyarakan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 bisa merayakan dengan tenang. Begitu juga bagi Anda yang dalam perjalanan untuk berlibur menyambut libur panjang akhir tahun ini. 

Ini karena semua telah disiapkan untuk mengantisipasi semua hal yang kemungkinan terjadi. Salah satunya adalah langkah Polri dengan menerjunkan tiga ambulans udara.  

Menurut Kabagbinlat Robinopsnal Baharkam Polri, Kombes Hery Wiyanto, Polri mengerahkan 3 ambulans udara dalam rangka pengamanan Operasi Lilin 2024. 

Ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan darurat kepada masyarakat selama periode mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

“Kami telah menyiapkan tiga helikopter untuk digunakan sebagai ambulans udara," ujar Kombes Hery.

BACA JUGA:182 Kendaraan Alami Kecelakan saat Operasi Lilin 2024, Ini Jumlah Korban Meninggal

"Tujuan utamanya adalah memastikan pelayanan darurat dengan prinsip golden time, yaitu memberikan pertolongan secepat mungkin kepada korban kecelakaan, terutama di lokasi yang sulit dijangkau ambulans darat akibat kemacetan,” lanjutnya. 

Kombes Hery menjelaskan bahwa ambulans udara ini dilengkapi fasilitas pertolongan pertama setara ambulans darat. 

Termasuk teknologi canggih seperti hoist untuk mengevakuasi korban di lokasi sulit dijangkau.

Polri juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit yang memiliki helipad. 


Suasana Gerbang Tol Cikampek. Libur Nataru dimanfaatkan masyarakat untuk merayakan dengan berlibur. -bacakoran.co-

Terdapat 11 rumah sakit di Jabodetabek, termasuk RS Mayapada dan RS Kramat Jati. Kemudian 9 rumah sakit di luar Jabodetabek, yang siap menerima korban dari ambulans udara.

BACA JUGA:Polri Gelar Operasi Lilin Sambut Nataru Mulai 21 Desember 2024, Segini Personel Yang Diterjunkan

Helikopter yang digunakan terdiri dari jenis Bolko dan Dolphin, masing-masing mampu mengangkut hingga dua korban sekaligus.

“Misalnya, di Jalan Layang MBZ yang tidak memungkinkan helikopter mendarat, kami menggunakan teknologi hoist untuk mengangkat korban,” ujar Hery.

Kategori :