BACAKORAN.CO - Kematian akibat bullying dan pemerasan yang dialami dr Aulia Risma meninggalkan luka mendalam untuk keluarganya.
Sang adik dari dr Aulia Risma mengatakan jika masih menunggu keadilan untuk kematian sang kakak.
Terlihat dari unggahan di akun Instagram @ppdsgramm, terlihat pernyataan sang adik yang ternyata sudah lama ingin membuat Zara Yupita Azra (ZYA) viral, yang merupakan salah satu tersangka dalam kematian dr Aulia Risma dan kasus bullying.
Adik dari dr Aulia Risma juga mengakui memiliki bukti chat dari tersangka ZYA yang menjadi pelaku dalam kasus bullying ini.
Dalah unggahan tulisan tersebut masih tidak terima dengan kematian yang dialami oleh dr Aulia Risma yang disebabkan oleh pelaku ZYA tersebut, menurut penuturannya pelaku ini bukannya mendidik dan membimbing, malah menyiksa juniornya.
"Tapi bukannya kakak saya dapat ilmu, kakak saya disiksa, dijadikan pelayan," ungkapnya, dikutip Bacakoran.co dari akun Instagram @ppdsgramm, Senin (30/12/2024).
Ternyata sang adik ini memang sudah lama ingin membuat dia menjadi viral di awal setelah ia memiliki berbagai bukti chat yang dikirimkan ZYA untuk Aulia Risma lestari
Terlebih lantaran sakit hatinya harus kehilangan sang kakak yakni Aulia Risma Lestari dan ayahnya sendiri yang turut meninggal karena shock dengan kabar tewasnya dokter PPDS tersebut.
Berdasarkan penuturannya karena rasa iba, membuat adik dari Aulia Risma Lestari memilih bungkam dan hanya menempuh jalur hukum tanpa membuat ZYA menjadi viral.
"Kalau saya ini orang jahat, sudah saya viralkan si ZYA ini sejak awal semua bukti chatnya, apalagi dia sudah hancurkan impian kakak saya dan hancurkan keluarga saya, bapak saya meninggal karnea syok berat kakak saya tiba-tiba tewas. Tapi karena saya masih punya hati, saya memilih menempuh jalur hukum dok," ucap pesan dari adik Aulia Risma Lestari terkait dengan sosok Zara Yupita Azra yang saat ini jadi tersangka kasus bullying dokter PPDS.
Sebelumnya kasus bullying yang menyebabkan kematian dr Aulia Risma mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip), keluarga korban minta para tersangka yang sudah ditetapkan untuk segera ditahan dan minta izin praktik di cabut.