BACAKORAN.CO – Fans Manchester United berharap banyak kepada pelatih Ruben Amorim. Pelatih asal Portugal itu diharapkan bisa memperbaiki prestasi Setan Merah setelah memecat pelatih Erik ten Hag pada bulan Oktober 2024 lalu.
Namun ekspektasi tersebut tidak sesuai dengan harapan. Setan Merah ternyata belum kunjung bangkit. Amorim belum mampu merubah wajah United. Dari 11 pertandingan, United menelan 6 kekalahan, 1 kali imbang, dan 4 kali menang.
Terakhir, United ditumbangkan oleh Newcastle United dengan skor 0-2 di kandang sendiri. Dua gol Newcastle United dicetak oleh Alexander Isak pada menit ke-4 dan penyerang Joelinto pada menit ke-41 setelah mendapatkan assist dari Anthony Gordon.
Kekalahan tersebut tetap membuat posisi United di peringkat ke-14 klasemen sementara Liga Premier Inggris dengan nilai 22. Nilai tersebut hanya berselisih 7 poin saja dari peringkat ke-18, Ipswich Town di batas zona degradasi.
Kondisi United yang makin compang-camping tersebut mendapatkan kritikan tajam dari mantan pemain United, Garry Neville. Pria berusia 49 tahun yang kini aktif sebagai pundit tersebut menilai Amorim tak mampu melakukan perubahan terhadap permainan United.
BACA JUGA: Ini Kerugian Barcelona Jika Dani Olmo Jadi Pemain Bebas Transfer
BACA JUGA:Seberapa Parah Cedera Harry Souttar? Ini yang Dicemaskan Timnas Australia Lawan Indonesia,
“Amorim tak bisa secara tegas merubah permainan United secara dalam. Saya sangat khawatir kondisi tersebut. Permainan United sangat suram. Saya sebagai fans United melihat pada babak pertama sungguh sangat berat melihat permainan UInited,” kata Garry Neville.
Tidak ada keraguan sama sekali performa United semakin memburuk dalam beberapa laga terakhir. United seakan menemui kesulitan. Banyak pemain seakan keluar dari jalur yang sangat sulit dan tidak merasa percaya diri.
Dari hasil pertandingan tersebut membuat Garry Neville menilai lini tengah United sangat keropos. Dua gelandang Cesemiro dan Christian Eriksen dinilai tak layak menjadi skuad United. Kedua pemain ini sering terlambat menutup area tengah saat terjadi serangan.
“Saya tidak melihat sama sekali keseimbangan antar lini. Hanya sekali setelah itu United sangat kesulitan dalam melakukan serangan dan bertahan. Ini seakan menjadi malam yang menggerikan terutama permainan Cesemiro dan Eriksen,” lanjutnya.
Eriksen dan Cesemiro sudah sudah tidak memiliki kelincahan. Keduanya sudah berusia diatas 30 tahun itu faktanya. Neville membandingkan ada beberapa klub yang punya pemain top yang tidak memiliki kelincahan kakinya.
BACA JUGA:Amorim Pusing Tujuh Keliling Hanya Gara-gara ini
BACA JUGA:Salah Sendiri Plin-Plan, Liverpool Kehilangan aset Rp1,6 Triliun
Namun kelemahan tersebut bisa ditutupi dengan pemain-pemain di sekitarnya yang mampu mengcover area tersebut. Itu yang dibutuhkan dalam olahraga sepak bola. Ada kelemahan dan bisa ditutupi dengan kelebihan pemain lainnya.