
BACAKORAN.CO - Sebuah peristiwa mengejutkan kembali mengguncang publik Tanah Air tentang kepemimpinan di Indonesia.
Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga masih memberikan arahan kepada peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri, meskipun masa jabatannya telah usai.
Kejadian ini terjadi di rumah pribadinya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, sebagaimana diunggah oleh akun X @Heraloebss pada 19 April 2025.
Dalam unggahan tersebut, terlihat sejumlah perwira Polri berseragam cokelat tiba di kediaman Jokowi, dengan caption, “Jokowi Beri Arahan Peserta Sespimen Polri di Rumahnya. Joko Widodo memberikan sejumlah arahan penting kepada Serdik Sespimmen Polri sekaligus ajang diskusi terkait kepemimpinan ‘di masa depan’.”
BACA JUGA:Kabinet Prabowo Gagal Total? Netizen Desak Reshuffle Sekarang Juga, Tapi Kok Nggak Berani?
BACA JUGA:Anggaran Pendidikan Dipangkas Prabowo, Tapi Kok Warga Palestina Dikasih Beasiswa? Netizen Ribut!
Menurut laporan Kompas, Kombes Denny, Patun Pokjar II Serdik Sespimmen Dikreg ke-65, membenarkan kunjungan tersebut.
Jokowi memberikan arahan agar Polri meningkatkan sinergi dengan TNI, menjadi anggota yang lebih baik, dicintai masyarakat, dan menjadi panutan.
Namun aksi ini memicu kontroversi besar di kalangan netizen, yang mempertanyakan kapasitas Jokowi memberikan arahan pasca kepemimpinannya, terutama di tengah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Banyak yang menyebut hal ini sebagai bukti bahwa Jokowi masih berkuasa di balik layar.
Netizen pun ramai mengomentari unggahan tersebut, menyoroti dinamika kekuasaan yang dianggap janggal.
BACA JUGA:Solidaritas Tanpa Batas! Prabowo Siapkan Beasiswa untuk Anak Palestina, Ini Alasannya
@MartaArdy: “Dapat ‘arahan’ dari orang yang ijazahnya nggak jelas. Lalu punya track record buruk sbg finalis OCCRP. 10 tahun Indonesia hutang bejibun adalah contoh pemimpin gagal. Mau jadi apa para perwira Polri???”
@SiiDl_: “Pak, smpean mpun pensiun, sampun wancine rehat. Tumindak smpean niku ngisin2 i piantun solo teng rantau.”