BACA JUGA:ART di Tangsel Pukul Kepala Bayi Terekam CCTV, Orang Tua Lapor Polisi Tapi Pelaku Belum Ditangkap
Sistem penerimaan siswa baru tahun ini diduga membuka celah bagi praktik titipan dari pejabat dan manipulasi data oleh operator sekolah.
Hal ini memicu kemarahan warga, terutama mereka yang tinggal dekat sekolah namun anaknya tidak diterima.
Beberapa orang tua bahkan menyebut adanya siswa dari luar zonasi yang lolos tanpa alasan jelas.
“Kami hanya ingin keadilan.
BACA JUGA:Miris! Pernikahan Anak di Lombok Tengah, Orang Tua Terancam Hukuman
Anak kami punya nilai bagus dan rumah dekat sekolah, tapi tetap ditolak,” ujar salah satu orang tua dalam aksi tersebut.
Aksi Damai yang Menggugah
Aksi protes dilakukan secara damai, namun penuh emosi.
Para orang tua membawa spanduk bertuliskan tuntutan keadilan dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
BACA JUGA:Anaknya Diamankan, Orang Tua Mahasiswi yang Edit Foto Prabowo dan Jokowi Minta Maaf ke ITB!
BACA JUGA:Viral Video Dedi Mulyadi Jadi Jurus Orang Tua Agar Anak Nurut: Awas Nanti Dijemput Pak Gubernur!
Beberapa bahkan menangis saat menyampaikan aspirasi, menggambarkan betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak mereka.
Mereka menuntut agar pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Banten mengevaluasi sistem PPDB dan memberikan penjelasan terbuka kepada masyarakat.
Transparansi dan akuntabilitas menjadi tuntutan utama dalam aksi tersebut.