Menurut Hasan, capaian ini menunjukkan bahwa diplomasi ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo berjalan cukup efektif.
Banyak pihak dari komunitas internasional yang disebutnya memberi apresiasi atas keberhasilan tim Indonesia dalam negosiasi yang rumit tersebut.
Penurunan tarif ini diyakini akan berdampak langsung pada peningkatan daya saing produk-produk Indonesia di pasar Amerika Serikat.
Dengan tarif yang lebih ringan, pelaku industri dalam negeri memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan ekspor ke pasar AS, sekaligus membuka ruang investasi yang lebih luas.
Hal ini juga menjadi sinyal kuat bahwa hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat makin membaik di bawah kepemimpinan baru, meskipun dinamika politik dan ekonomi global tengah penuh tantangan.