Sebagaimana dijelaskan dalam laporan CNN Indonesia, Jolly Roger kerap dimaknai sebagai lambang kebebasan, solidaritas, dan keberanian melawan ketidakadilan.
“Bendera itu menjadi ekspresi keresahan sosial dan simbol protes terhadap kondisi bangsa saat ini,” tulis RadarBekasi.id dalam laporannya.
Fenomena pengibaran bendera One Piece menimbulkan perdebatan besar.
Apakah ini sekadar ekspresi budaya populer yang sah-sah saja? Atau justru sudah melampaui batas dan mengarah pada bentuk pembangkangan sipil?
Pakar komunikasi dan budaya pop menyebut, tindakan semacam ini sering terjadi di berbagai belahan dunia, saat simbol fiksi dijadikan alat komunikasi politik.
BACA JUGA:Derby Jateng di Hari Kemerdekaan Indonesia, Begini Kata Pelatih PSIS Komentari Kekuatan Persis
BACA JUGA:Derby Jateng di Hari Kemerdekaan Indonesia, Begini Kata Pelatih PSIS Komentari Kekuatan Persis
Namun, DPR tetap bersikeras bahwa tindakan ini patut diwaspadai.
“Ini momentum menjelang 17 Agustus. Jangan biarkan provokasi semacam ini mencoreng makna kemerdekaan kita,” kata Firman Soebagyo seperti dikutip dari detikNews.
Terlepas dari perdebatan yang terjadi, satu hal yang pasti: fenomena ini menunjukkan bahwa simbol dari dunia fiksi bisa menjelma menjadi media penyampaian aspirasi masyarakat di dunia nyata.
Entah itu simbol perlawanan atau sekadar luapan kreativitas, yang pasti, Merah Putih tetap harus berdiri tertinggi.