BACAKORAN.CO - Harga emas dunia alami lonjakan gila-gilaan, menembus rekor tertinggi baru US$ 4.100 per ons troy.
Kenaikan fantastis ini bukan tanpa alasan.
Dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat (AS) dan China, kembali bersitegang di panggung perdagangan internasional.
Ditambah lagi, pasar semakin yakin bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Rekor Gila! Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 29.000, Melejit ke Rp 2,36 Juta per Gram
BACA JUGA:Perang Dagang AS-China Bikin Emas Mengamuk! Diramal Tembus US$5.000?
Ini menjadi kombinasi maut yang mendorong investor berbondong-bondong memborong emas.
Seperti dilansir dari Reuters, harga emas di pasar spot naik 2,2% ke level US$ 4.106,48 per ons.
Bahkan sempat menyentuh titik all-time high (ATH) di US$ 4.116,77 per ons.
Tak kalah heboh, kontrak berjangka emas untuk pengiriman Desember juga melesat 3,3% hingga menyentuh US$ 4.133 per ons.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Makin Nggak 'Ngotak'! Awal Pekan Pecah Rekor Lagi, Tembus Rp 2,3 Juta
Sepanjang tahun 2025 saja, harga emas sudah melambung 56%, menjadikannya salah satu aset dengan performa paling spektakuler di tengah gejolak ekonomi global.
“Kalau tren ini terus berlanjut, emas bisa tembus US$ 5.000 per ons sebelum akhir 2026,” ujar Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures.
Ia menegaskan, reli harga emas didorong oleh empat faktor utama: