BACAKORAN.CO - Ini pesan penting dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) jika ingin Pemilu Serentak 2024 berjalan damai. Caranya, semua pihak tidak boleh menjelek-jelekkan calon lain saat pemilu atau pemilihan. Pemilu memang kadang melupakan teman bahkan hubungan saudara. Terutama bagi pendukung salah satu calon yang sudah terlanjur fokus pada kepentingan. Apapun dilakukan untuk menyenangkan dan membuat citra jagoannya menjadi tetap baik. Walaupun harus dengan membuat narasi yang menjelekkan calon lain. Karena itu, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja berharap seluruh elemen masyarakat menjaga keharmonisan pelaksanaan Pemilu 2024. Ini bagian dari tanggung jawab semua pihak menciptakan pemilu damai. "Kita harus bersama-sama bertanggung jawab. Siapapun nanti yang akan bertarung, tolong menjaga keharmonisan yang ada. Mengkritik boleh, tetapi tidak boleh menjelek-jelekkan, adu argumentasi boleh, tanpa harus saling menjatuhkan," ingat Bagja. Kenapa tidak boleh saling menjelekkan? Nagja menyebut, semua calon yang bertarung merupakan putera atau puteri terbaik bangsa. Mereka telah siap memberikan jiwa raga dan waktunya untuk Indonesia. Kata Bagja, setiap calon dipersilakan melakukan sosialisasi. Saat ini memang sudah waktunya. Saat sosialisasi juga tidak boleh bebas. Ada aturannya. Batasannya, tidak boleh ada ajakan. Hal itu bertujuan agar masyarakat mengetahui saat ini sudah memamasuki tahapan pemilu. "Spanduk baliho silakan. Namun, ini belum masa kampanye tidak boleh mengajak. Pilihlah saya, itu tidak membolehkan itu batasannya," ujarnya.(*)
Kategori :